Pekerjaan Pondasi


    
Pondasi

    Berjumpa lagi di Home Diezain. Sebelumnya, saya ucapkan Terima Kasih kepada Anda yang masih setia di Blog saya. Hari ini saya akan melanjutkan Pembahasan tentang Pekerjaan Bangunan Sipil Basah. Kali ini saya akan menuliskan tentang Pekerjaan Sipil Basah pada Bangunan Rumah Tinggal yakni Pondasi. Lalu apa saja yang dilakukan dalam pekerjaan Pondasi tersebut? Anda dapat menemukan jawabannya disini.

   Pekerjaan Pondasi merupakan bangunan bawah yaitu bagian-bagian yang terletak di bawah muka lantai yang ada dalam tanah. Bangunan lain yang berhubungan dengan pondasi, seperti balok beton (sloof) dan pondasi (pondamen) dapat juga digolongkan pada bangunan basah, tetapi pada prakteknya pekerjaan tersebut masuk dalam pekerjaan bangunan sipil kering. 

   Pondasi sebagai bangunan bawah ini dimaksudkan untuk menahan seluruh berat bangunan yang berada diatasnya termasuk berat pondasi itu sendiri dan berat tanah yang langsung diatas pondasi. Dengan demikian pondasi mempunyai hubungan langsung dengan dasar tanah keras dibawahnya. Karena pondasi harus memikul beratnya sendiri dan berat bangunan bagian atas, maka konstruksi pondasi harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut;
1)  Konstruksi pondasi harus terletak diatas lapisan tanah keras yang tidak mengandung humus.
2)  Konstruksi pondasi harus mempunyai ukuran yang sesuai, sehingga tanah cukup kuat menahan beban. Untuk bangunan sederhana dasar pondasi harus terletak pada kedalaman 60- 80 cm dibawah muka tanah.
3)  Konstruksi pondasi harus cukup kuat, sehingga tidak akan pecah karena muatan yang bekerja pada pondasi. Dan untuk bangunan-bangunan yang berat harus dihitung secara cermat dengan ilmu pondasi.

    Penjelasan tentang pekerjaan pondasi untuk jenis pondasi setempat dan dangkal, seperti pondasi rumah tinggal sederhana, dapat digolongkan pada bangunan sipil kering. Tetapi seperti penjelsan pendahuluan, bahwa yang termasuk pada kelompok bangunan sipil basah, salah satu cirinya yaitu, konstruksi itu berada di bawah permukaan lantai atau berhubungan langsung dengan tanah atau air. Secara bijak kita sebagai orang yang memahami pekerjaan teknik sipil untuk perencanaan, pelaksanaan pada bangunan sederhana tidak menjadi masalah. Tetapi apabila volume pekerjaan pondasi sudah besar, perhitungan gaya-gaya beban sudah besar, maka kita harus memasukkannya pada kelompok bangunan sipil basah.

1.  Pondasi dangkal (shallow footing) 
     Pondasi dangkal dapat berupa antara lain, yaitu ;
1)  Pondasi telapak (square footing).
   Dimana beban yang disalurkan disebarkan melalui lebar telapak pondasi. Dimana intensitas beban yang diteruskan ketanah haruslah lebih kecil dari daya dukung tanah yang diijinkan.
2)  Pondasi Setempat.
     Dibuat pada bagian yang terpisah (dibawah kolom pendukung/kolom struktur) dan juga biasa dipakai pada kontruksi bangunan kayu didaerah yang ber-rawa. Pada bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam masif dan diletakkan diatas permukaan tanah yang diratakan
3)  Pondasi menerus (continous footing) 
     Ciri-ciri Pondasi menerus adalah; Ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama, Dipasang dibawah seluruh dinding penyekat dan kolom, Biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat, Untuk kondisi tanah lembek, dibuat dari sloof memanjang dan bagian bawah diperlebar menjadi pelat.

Secara umum pekerjaan bangunan sipil basah, dalam pembuatan pondasi antara lain, yaitu;
1) Mendesain dan menentukan pondasi, seperti pembuatan gambar rencana, penyusunan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS/bestek), dan lain sebagainya yang menyangkut  seluruh perencanaan
2) Melaksanakan pembuatan pondasi di lapangan atau perbaikannya, baik sebagai pe-laksana maupun pengawas.

Bagian pekerjaan bangunan sipil basah pada rencana dan pelaksanaan bangunan pondasi dangkal.

Pondasi Dangkal
Pondasi Dangkal Setempat
Berbagai bentuk pondasi di atas, merupakan pekerjaan bangunan sipil basah, aplikasi pondasi dangkal banyak digunakan pada bangunan rumah tinggal, ruko dan kondisi kedalaman tanah keras kurang dari 2-meter.

2.  Pondasi Dalam (Deep Footing)
Pengertian pondasi dalam adalah jenis pondasi yang kedalaman tanah keras jauh ke dalam tanah, dan ahli geoteknik merekomendasikan pondasi dalam apabila beban rancangan sangatlah berat misalnya bangunan yang lebih dari dua lantai dan tanah yang keras jauh  kedalam bumi. Pondasi dalam memiliki berbagai istilah seperti; 
- Tiang pancang (pile), 
- Turap (sheet pile), dan
- Kaison (caisson). 
Pemberian namanya bisa jadi beragam tergantung disiplin keteknikan dan pembuatannya. Pondasi dalam dapat dibuat dari kayu, baja, beton bertulang dan beton prategang, dan dapat dipasang dengan cara menancapkannya atau memancangnya ke bumi (tanah), atau membor dengan besaran tertentu lalu mengisinya dengan beton masif atau beton bertulang.
Pondasi Dalam yang antara lain adalah :
1)  Pondasi Tiang Pancang. 
    Dengan pondasi ini beban dan bobot akan disalurkan dengan mekanisme pergeseran antara tanah dan pondasi. Dan dukungan dari lapisan tanah keras pada kedalaman tertentu. Pile adalah komponen penerus bebas yang berbentuk panjang dan vertikal yang bisa dibuat dari bahan kayu, besi/baja, beton atau kombinasi diantaranya tergantung dari berat beban yang dipikul.
2)  Pondasi Caisson. 
     Merupakan jenis pondasi dalam yang mempunyai diameter tiang yang besar

Pondasi Dalam

       Sekian yang dapat saya sampaikan mengenai Pekerjaan Sipil Basah pada Bangunan Rumah Tinggal. Apabila Anda ingin mencari Pekerjaan Sipil Basah pada Bangunan lain, Klik Link Berikut:

Jika Anda berkenan silahkan Komen atau memberi saran demi kemajuan blog ini. Samapai Jumpa di Artikel berikutnya...

Sumber:
- Siagian, Robert. 2014. Konstruksi Bangunan Jilid 1 untuk SMK Kelas XI. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional 
- Google Images

Posting Komentar

0 Komentar