Makalah Perbandingan seni tari kipas indonesia dan korea



PERBADINGAN SENI TARI KIPAS DARI GOWA SULAWESI SELATAN DENGAN SENI TARI KIPAS DARI KOREA




 Disusun oleh :
Ririt Nur Afrida Yunidia I.(153142107111008)


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BK PERHOTELAN B
TAHUN 2015-2016




KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu yang dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas  mata kuliah pemahaman lintas budaya. Dalam penyusunan tugas Makalah  ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan Makalah ini tidak lain karena bantuan beberapa pihak sehingga hambatan yang kami dihadapi bisa teratasi. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sedalam - dalamnya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan mengenai perbandingan sei tari kipas yag berasal dari Indonesia dengan korea kami sajikan berdasarkan suatu sumber informasi.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa Universitas Brawijaya.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya.  Oleh karena itu saya berharap kepada dosen pembimbing pemahaman lintas budaya untuk memberikan masukan - masukan yang bersifat membangun demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian.
Malang, 11 November 2015


                                                                                                                                        Penulis






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada tugas kali ini kelompok kami mendapat tugas membuat makalah tentang perbandngan dua seni tari kipas yang berasal dari idonesia dengan di korea. Selain untuk menyelesaikan tugas kami juga mendapat tambahan ilmu tentang kesenian tari kipas.
Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.
Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak.
Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.
Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja, melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat.

B.     Rumusan Masalah
Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui dan memahami seni tari yang ada di nusantara dan mancanegara. Agar terarah dalam penulisan makalah ini, penulis membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah Pengertian Seni Tari Indonesia dan mancanegara(asing)
2.      Apakah sejarah dari tari buchaecum “korea”?
3.      Apakah sejarah tari kipas dari gowa?
4.      Bagaimankah perbedaan antara seni tari dari gowa dengan korea?


C.    Tujuan Penulisan
Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang memuaskan. Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para pembaca bahwa begitu banyaknya  keunika-keunikan kesenian seperti seni tari ini yang harus selalu kita pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian itu tidak hilang begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang sangat berharga. Terutama seni tari kipas yang berasal dari Sulawesi selatan dan seni tari kipas dari korea. Sehingga pembaca bisa membedakan seni tari kipas dari indoesia dan korea , mulai dari pakaian yang di gunakan pada saat perfomce hinggan bentuk tari dan alat pengantar tari nya.
Secara garis besar makalah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan kami dengan cara berbagi pengalaman melalui makalah ini kepada orang lain.

D.    Manfaat Penulisan
            Melalui karya tulis ini, kami dapat menyalurkan sebuah pemikiran yang berhubungan dengan karya seni tarutama seni tari dalam bentuk tulisan, sehingga orang lain dapat membacanya.
            Diharapkan karya tulis ini sangat berguna bagi orang lain untuk menambah wawasannya terhadap kesenian yang ada di Nusantara dan mancanegara, sehingga makalah ini menjadi sarana belajar khususnya bagi kami dan umumnya bagi orang lain. Secara garis besar manfaat nya kita lebih megetahui perbedaannya dan lebih bisa toleransi antar Negara dalam hal seni tari kipas.








BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Seni Tari indonesia dan mancangara
            Seni tari merupakan seni yang dihasilkan mimik, gerak dan tingkah laku seseorang. Dengan gerak yang teratur diiringi musik, tarian akan menjadi indah. Tari dapat di artikan juga sebagai gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Seni tari terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
1)      Tari tunggal ( Solo ) : Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari Nusantara yang diperagakan oleh seorang penari.Pada dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari. Misalnya , Tari Merak bisa menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan atau kelompok.Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas : Lirik , yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti bahagia,atau haru,atau senang. Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja. Contohnya: Tari gambir anom (Jawa Tengah)
2)      Tari berkelompok (Group choreography): Tari yang dibawakan oleh banyak orang atau lebih dari 2.
3)      Tari berpasangan (duet/pas de duex): Tari yang dilakukan oleh 2 orang (berpasangan) seperti:
Laki-laki dengan laki-laki
Perempuan dengan perempuan
Laki-laki dengan perempuan
Contohnya: Tari damarwulan, tari roro mendut, tari perang sugriwo subali.
            Mengapa kita menikmati lagu dan tarian negara-negara asing? Walaupun kita tidak mengerti bahasanya. Mengapa hanya menikmati keindahan iramanya saja, kita bisa menikmati keindahan kesenian tersebut? Karena keindahan memiliki sifat yang universal.
            Dengan mengenal kesenian dari negara lain kita dapat saling menghargai kebudayaan negara lain.
Seorang pakar penari dari mancanegara yang bernama Charlotte Bara mengemukakan seorang penari mancanegara mengungkapkan penghayatannya sebagai penari ialah bahwa tari adalah sebagian arus air, cepat lambat seakan tak berubah, bergerak pada permukaan yang ada aliran dibawahnya. Ia selalu bergerak , bukan bayangan, bukan karangan, bukan lukisan, ia adalah manusia yang bergerak.

B.     Sejarah seni tari buchaecum korea
Sejak demam Korea melanda Indonesia, semua hal berbau Korea pun ikut diikuti. Kita bisa melihat dari menjamurnya produk-produk fashion Korea yang laris manis di Indonesia, belum lagi meningkatnya jumlah kursus-kursus bahasa korea yang pesertanya juga bak kacang goreng. Budaya-budaya korea pun banyak menjadi fokus perhatian orang. Saya sebagai salah satu penggemar Korea (namun tidak terlalu freak) menilai, Korea Selatan sangat bagus mempromosikan budaya mereka ke dunia, khususnya lewat entertainment. Lewat K-Pop, fashion dan film-film, Korea Selatan dengan pintar mengemas juga budaya-budaya mereka, sehingga masyarakat dunia pun ‘sadar’ dengan kebudayaan mereka. Satu langkah yang patut dicontoh Indonesia.
Salah satu bukti bahwa kebudayaan Korea sudah mulai di’sadari’ oleh masyarakat dunia  adalah dengan dikenalnya salah satu tarian tradisional masyarakat Korea. Mereka suka menyebut ‘Tari Kipas Korea’ atau bahasa Koreanya Buchaechum.
Buchaechum merupakan tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga Peony dan menggunakan Hanbok (tarian tradisional Korea) yang berwarna mencolok. (Wikipedia.com)
Di Indonesia sendiri, Buchaechum sering ditampilkan saat acara-acara yang berbau Korea dan kebudayaannya. Contohnya saja, saat saya sengaja pergi ke salah satu event, yaitu Korea-Indonesia Week yang diadakan oleh Pusat Kebudayaan Korea di salah satu Mall di Jakarta baru-baru ini, tarian tersebut ditampilkan.
Buchaechum atau tari buchae (tari kipas) adalah tari kelompok yang merupakan salah satu tarian tradisional Korea yang paling terkenal di mancanegara. Tarian ini dipertunjukkan oleh sekelompok penari wanita yang memegang kipas berwarna-warni. Inti tarian ini adalah variasi gerakan membuka, menutup, dan membentuk diterpa angin.
Tari ini terkenal karena mempersentasikan keindahan dan keangunan wanita Korea. Para penarinya membentuk formasi dari kejadian-kejadian di alam seperti deburan ombak, rumpun bunga, dan kupu-kupu yang berterbangan diterpa angin.
Awalnya, tari ini merupakan bagian dari ritual kuno individual. Ketika ritual itu sudah tidak ada lagi, lahir tarian rakyat yang penuh kegembiraan, keanggunan, dan kejutan. Penonton akan merasa seakan mereka berada ditaman bunga karena penarinya memakai beraneka ragam warna dengan gerakan-gerakan yang beritme dan formasi kipas yang indah.
Kostum tari kipas biasanya jeogori (jaket panjang dengan kemeja yang diikat), mahkota bunga tradisional, dan kipas yang biasanya berbulu di pinggirnya dan digambari bunga peoni. Kipas tersebut selalu dibuka dan ditutup sebagai bagian dari tarian.

C.     Sejarah seni tari kipas daro gowa Sulawesi selatan

Tari Kipas Pakarena merupakan ekspresi kesenian masyarakat Gowa yang sering dipentaskan untuk mempromosi pariwisata Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat, “pakarena” berasal dari kata “karena” yang memiliki arti “main”. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.

Tidak ada yang tahu persis sejarah tarian ini. Namun menurut mitos, tarian Pakarena berawal dari kisah perpisahan antara penghuni boting langi (negeri khayangan) dengan penghuni lino (Bumi) pada zaman dahulu. Konon sebelum berpisah, penghuni boting langi sempat mengajarkan bagaimana cara menjalani hidup, bercocok tanam, beternak, dan berburu kepada penghuni lino, melalui gerakan-gerakan badan dan kaki. Selanjutnya, gerakan-gerakan itu pula yang dipakai penghuni limo sebagai ritual untuk mengungkapkan rasa syukur kepada penghuni boting langi.

Ekspresi kelembutan akan banyak terlihat dalam gerakan tarian ini, mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh dan hormat terhadap laki-laki pada umumnya, khususnya terhadap suami. Tarian ini sebenarnya terbagi dalam 12 bagian, meski agak susah dibedakan oleh orang awam karena pola gerakan pada satu bagian cenderung mirip dengan bagian lainnya. Tapi setiap pola mempunyai maknanya sendiri. Seperti gerakan duduk yang menjadi tanda awal dan akhir pementasan tarian Pakarena. Gerakan berputar searah jarum jam melambangkan siklus hidup manusia. Sementara gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas.

Tarian Kipas Pakarena memiliki aturan yang cukup unik, di mana penarinya tidak diperkenankan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar dua jam, jadi penarinya dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang prima.

Sementara itu, tabuhan Gandrang Pakarena yang disambut dengan bunyi tuip-tuip atau seruling akan mengiringi gerakan penari. Gemuruh hentakan Gandrang Pakarena yang berfungi sebagai pengatur irama dianggap sebagai cermin dari watak kaum lelaki Sulawesi Selatan yang keras. Sebagai pengatur irama musik pengiring, pemain Gandrang harus paham dengan gerakan tarian Pakarena. Kelompok pemusik yang mengiringi tarian ini biasanya berjumlah tujuh orang, dan dikenal dengan istilah Gondrong Rinci.

Tidak hanya penari saja yang bergerak, penabuh gandrang juga ikut menggerakkan bagian tubuhnya, terutama kepala.  Ada dua jenis pukulan yang dikenal dalam menabuh gandrang, yaitu menggunakan stik atau bambawa yang terbuat dari tanduk kerbau, dan menggunakan tangan.









D.    Perbedaan seni tari kipas dari gowa Sulawesi selatan dengan tari buchaechum (kipas) korea

Perbedaan
Seni tari kipas gowa sulsel
Seni tari kipas korea
Kostum
Untuk kostum yang digunakan penarinya adalah, baju pahang (tenunan tangan), lipa’ sa’be (sarung sutra khas Sulawesi Selatan), dan perhiasan-perhiasan khas Kabupaten Selayar.
Kostum tari buchae biasanya jaket panjang dengan kemeja yang diikat atau yang disebut jeogori.
Memakai mahkota bunga tradisional dan kipas yang biasanya berbulu di pinggirnya serta digambari bunga peoni. Kipas tersebut selalu dibuka dan ditutup sebagai bagian dari tarian.
Makna  
Kelembutan,kesantunan, kesetiaan, kepatuhan dan sikap hormat perempuan Gowa terhadap laki-laki merupakan ekspresi yang tercermin dalam Tari kipas pakarena, sehingga dalam setiap pola gerakan dalam tarian kipas pakarena memiliki makna tersendiri. Dari awal sampai akhir tarian ini memiliki makna sikap atau pandangan hidup masyarakat gowa. Pada awala dan akhir, tari ini mengambil posisi duduk, hal ini menmberikan tanda atau makna rasa hormat dan santun para penari., dalam tarian inipun terdapat pola gerakan memutar yang bermakna siklus hidup manusia yang selalu berputar, pola gerakan memutar yang dimainkan adalah gerakan memutar searah jarum jam. Selain itu pola gerakan yang diperagakan dalam tarian ini terdapat gerakan naik turun yang member lambang kehidupan manusia yang kadang berada di bawah dan kadang di atas, pola gerakan ini mengingatkan akan pentingnya kesabaran dan keasadaran manusia dalam mengahadapi kehidupan istilah lain masyarakat gowa untuk makna gerakan ini, bahwa hidup tidak selamanya senang, bahagia, untung dll, namun manusiapun kadang berada dalam kondisi sedih, susah, rugi dll, sehingga manusia harus memiliki kesabaran tatkala dia berada dalam posisi yang tidak mengenakan dan tidak sombong dalam posisi menguntungkan, tawakal itulah makna yang tepat dalam gerakan naik turun.
Tarian Korea yang bersifat ceria dan dipopulerkan oleh rakyat. Tari ini bermula dari berbagai ritual keagamaan dan upacara pemujaan kepada dewa-dewa shamanisme (gut) serta perayaan-perayaan rakyat.Tarian rakyat yang lahir dari peristiwa-peristiwa ini dibentuk dan dipelihara oleh masyarakat sebagai hal yang penting dalam kehidupan mereka, sehingga lama-kelamaan berkembang menjadi pertunjukkan untuk hiburan dan kesenian.
Tarian rakyat mengungkapkan emosi rakyat dan kehidupan yang apa adanya.Rakyat dapat menarikannya secara bebas dan sedikit batasan dengan latar belakang musik yang bertempo cepat. Tari ini kental pula dengan unsur Shamanisme dan Buddhisme.Setiap daerah pun mempertahankan ciri khasnya masing-masing.

Gambar

                  











BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan    
                  Buchaechum merupakan tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga Peony dan menggunakan Hanbok (tarian tradisional Korea) yang berwarna mencolok. Di Indonesia sendiri, Buchaechum sering ditampilkan saat acara-acara yang berbau Korea dan kebudayaannya.
                  Buchaechum atau Tari Buchae (tari kipas) adalah tari kelompok yang merupakan salah satu tarian tradisional Korea yang paling terkenal di mancanegara. Tarian ini dipertunjukkan oleh sekelompok penari wanita yang memegang kipas berwarna-warni. Inti tarian ini adalah variasi gerakan membuka, menutup dan membentuk formasi dari kipas.
                  Tarian ini dikenal karena mereprensentasikan keindahan dan keagungan wanita korea. Para penarinya membentuk formasi dari kejadian-kejadian di alam, seperti deburan ombak, rumpun bunga dan kupu-kupu yang berterbangan diterpa angin.
                  Awalnya tari ini merupakan bagian dari ritual kuno individual. Ketika ritual itu sudah tidak ada lagi, lahir tarian rakyat yang penuh kegembiraan, keanggunan dan kejutan. Penonton akan merasa seakan mereka berada di taman bunga karena penarinya memakai pakaian beraneka warna dengan gerakan-gerakan yang beritme dan formasi kipas yang indah.
                Pengertian tari kipas adalah seni pertunjukan gerak berirama yang berasal dari Propinsi Sulawesi Selatan.

Pada masa lalu fungsi tari kipas digunakan sebagai salah satu pertunjukan persembahan yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan kesultanan Gowa dalam menggarap sawah. Namun demikian saat ini tarian tersebut dikenal oleh masyarakat Indonesia lebih mengarah sebagai pertunjukan hiburan unik dan menarik.

Dengan memahami penjelasan dalam artikel di atas tentu dapat kita ketahui tentang fungsi dan pengertian 
tari kipas Pakarena kesenian tradisional dari Gowa Sulawesi Selatan tersebut.




B. Saran
Semoga makalah ini memberikan pengetahuan kepada yang belum tahu tentang tari buchaechum dan tari kipas yang berasal dari gowa Sulawesi selatan. Dan semoga dapat mempermudah utuk membedakan tari kipas yang ada d nusantara dengan di mancanegara.



























DAFTAR PUSTAKA
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmakassar/2015/05/29/tari-kipas-pakarena/
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/891/tari-kipas-pakarena
http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/tari-kipas-pakarena


Posting Komentar

0 Komentar