makalah operasional wisata religi kabupaten gresik terlengkap


OPERASIONAL FRONT OFFICE  
WISATA RELIGI KABUPATEN TERLENGKAP




NAMA KELOMPOK :
1)      RIRIT NUR AFRIDA Y.I (153142107111008)
2)      IRSYAD
3)      EVITA MARIS






PERHOTELAN B
PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2016-2017



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu yang dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas  mata kuliah Reservasi dan kasir hotel. Dalam penyusunan tugas makalah ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain karena bantuan beberapa pihak sehingga hambatan yang penulis dihadapi bisa teratasi. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam - dalamnya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan mengenai OPERASIONAL FRONT OFFICE yang kami sajikan berdasarkan suatu sumber informasi.
Harapan penulis semoga maklah ini membantu menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa Universitas Brawijaya.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya.  Oleh karena itu penulis berharap kepada dosen pembimbing Reservasi dan kasir hoteluntuk memberikan masukan - masukan yang bersifat membangun demi perbaikan pembuatan makalah penulis di masa yang akan datang dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian.

Malang, 27 Februari 2016


                                                                                                                                        Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATANG BELAKANG
Akhir-akhir ini semakin banyak orang-orang mengalami stres di karenakan tuntunan hidup dan semakin padatnya aktivitas seperti pekerjaan di kantor dan sebagainya, dan maka aktivitas tersebut menjadi satu penyebab terjadinya stres ringan maupun berat. Biasanya stres bermula dari kejenuhan pikiran kemudian teraklamasi sehingga seorang tersebut menjadi takut. Tiap seseorang mempunyai cara tersendiri untuk menhilangkan raasa stres atau kejenuhan pikiran tersebut untuk sebagian orang. Misalnya untuk menghilangkan rasa stres dan kejenuhan tersebut yaitu seperti, berwisata atau bertamasyah, itu merupakan jalan salah satunya.
Biasanya setelah berwisata kita akan merasa segar dan siap untuk kembali menekuni aktivitas kita sehari-hari. Namun, dalam hadist dinyatakan bahwa suatu ketika pernah Nabi Muhammad SAW,  melarang umat islam untuk berkunjung  kekuburan. Agaknya hal ini di sebabkan Nabi Muhammad SAW, khawatir mereka mengkultuskan kuburan, sebagai mana yang di lakukan oleh orang-orang yahudi dan nasrani.
Untuk menduduki persoalan diatas ada baiknya pula kita merunjuk kepada Al-Qur’an antara lain memuji orang-orang yang memulyakan syiar-syiar Allah (QS 22:32).Dan melalui wisata religi, selain menyegarkan pikiran kita,Juga menambah wawasan bahkan mempertebal keyakinan kita kepada Sang pencipta.
Selain itu kami mengangkat destiasi wisata religi di daerah Gresik karena di daerah Gresik banyak sekali makam para penyebar islam yang dapat di artikan bahwa dahulu bayak sekali penyebar islam yang berada di jawa timur termasuk di daerah Gresik.
Gresik adalah suatu kota yang berdiri di pesisir pantai. Pada jaman dulu Gresik merupakan tempat persinggahan para pedagang arab. Di Gresik inilah awal mula dari ajaran islam di Indonesia yang dibawa oleh seorang pedagang yang bernama Siti Fatimah Binti Maimun.
Gresik disebut juga sebagai kota santri, karena penduduknya mayoritas islam dan banyak berdiri pondok pesantren di kota Gresik ini. Selain itu di Gresik ada 5 Wali dari 9 Wali Songo yang dimakamkan di kota Gresik. Oleh karena itu untuk mempelajari Islam lebih dalam anda bisa mengunjungi kota Gresik.
Maka dari itu penulis sengaja menulis artikel ini dengan judul DESTINASI WISATA RELIGI DI GRESIK agar kita dapat mengesakan Allah dan tidak menyukutukan Allah, yang notabininya sebagai tempat keramat untuk meminta pertolongan kepada Allah.





B.  RUMUSAN MASALAH
Untuk mempermudah dalam penyajian sehingga tidak keluar dari permasalahan, maka penulis memberi batasan dalam masalah diatas, agar mempermudah dalam memahami makalah ini, sehingga dengan demikian memudahkan pembaca, dan penulis dapat mengarahkan pokok maslah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengertian wisata religius?
2.      Bagaimana cakupan wisata religius?
3.      Bagaimana pandangan Al-Qur;an tentang wisata religius?
4.      Apasajakah wisata religius yang ada di Gresik?
5.      Bagaimana hikmah wisata religius?




C. TUJUAN PENULISAN
Atas adanya rumusan di atas, maka dalam menulis Artikel ini penulis bertujuan sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian wisata religious.
2.      Untuk mengetahui cakupan-cakupan wisata religius.
3.      Untuk menjelaskan pandangan Al-Qur’an tentang wisata religius.
4.      Untuk megetahui tempat-tempat wisata religius yang ada di Gresik.
5.      Untuk mengetahui hikmah dari wisata religius.











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  PENGERTIAN WISATA RELIGIUS
Dalam sektor wisata dikenal banyak istilah, seperti wisata budaya, wisata lingkungan (ecotourism), wisata sejarah (historical tourism), wisata religi (religion tourism), wisata spiritual (spiritual tourism) dan masih banyak lagi. 
Menurut Soekardjo (1996:43-44), motif spiritual dan wisata spiritual (spiritual tourism) merupakan salah satu tipe wisata yang tertua. Sebelum orang mengadakan perjalanan untuk rekreasi, bisnis, olahraga dan sebagainya, orang sudah mengadakan perjalanan untuk berziarah (pariwisata ziarah).Koentjaraningrat (1990:10) menyatakan bahwa isi pokok kebudayaan di dunia ini adalah:
1) Bahasa;
2) sistem pengetahuan;
3) organisasi sosial;
4) sistem peralatan hidup dan teknologi;
5) sistem mata pencaharian hidup;
6) sistem religi; dan
7) kesenian.
Ketujuh aspek kebudayaan ini memiliki unsur-unsur lagi yang lebih kecil, yang masing-masing juga memiliki komponen yang lebih kecil dan bidang yang lebih spesifik. Salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi. Sistem ini dapat dirinci menjadi empat komponen, yaitu:
1) emosi keagamaan yang menimbulkan sikap religi;
2) sistem keyakinan yang menyebabkan seseorang mengadakan transendensi dengan alam ghaib;
3) sistem ritus dan upacara yang berhadapan dengan alam ghaib;
4) kesatuan sosial yang menganut dan melaksanakan sistem keyakinan dan sistem ritus.


Secara lebih kecil, sistem religi dapat dirinci lagi menjadi:
1) bersaji;
2) berkorban;
3) berdoa;
4) makan bersama makanan yang sudah disucikan;
5) menarikan tarian suci;
6) menyanyikan nyanyian suci (berprosesi untuk upacara keagamaan);
7) memainkan seni drama suci;
8) berpuasa;
9) intoksikasi;
10) bertapa; dan
11) bersemedi.
Wisat religius sama juga dengan wisata ziarah, dalam kamus besar Indonesia di jelaskan bahwa Ziarah adalah” kunjungan ketempat-tempat yang di anggap keramat (mulia, makam, dan sebagainya)” memang, kata-kata “ziarah” oleh Al-Qur’an di kaitkan dengan kuburan, yaitu dalam ayat pertama Suroh Al- Takatsur.Negeri Islam, secara umum di kenal sebagai “ negeri makam” di mana-mana, seperti di timur tengah (Mmesir, Iirak, Syria, Tturki, dan segainya kecuali Saudi Arabia). Tarlihat makam dengan kubahnya menjulang keata.Di maroko dan Tunisia juga terdapat kuburan (makam-makam) yang di Ziarah.
Dalam Hadist dinyatakan bahwa suatu ketika pernah Nabi Muhammad SAW, melarang umat islam berkunjung ke kuburan. Agaknya hal ini disebabkan karena Nabi Muhammad SAW khawatir mereka mengkultuskan kuburan,sebagaimana yang di lakukan oleh orang Yahudi dan nasrani. Tetapi, setelah kaum muslim menghayati arti tauhid dan larangan Syirik, ke khawatiran tersebut menjadi sirna, dan ketika itu Nabi Muhammad SAW memperbolehkan bahkan menganjurkan Ziarah kubur Ziarahirah kubur, karena hal tersebut dapat mengingatkan kalian kepada Akhirat (Hadist riwayat ibnuh majah).
Memang, menyaksikan kuburan akan dapat melembutkan hati dan menyadarkan manusia tentang akhir perjalanan hidupnya di dunia ini. Pada hakikatnya, tidak ada pebedaan pendapat ulama tentang kebolehan Ziarah kubur, larangan yang di nyatakan oleh sementara ulama khususnya pada makam-makam yang di keramatkan.Hanya karena adanya ke khawatiran yang di sebutkan di atas.
Untuk mendudukan persoalan di atas, ada baiknya pula kita merujuk kepada Al-Qur’an antara lain memuji orang-orang yang memulyakan syiar-syiar Allah (QS 22:32) apakah yang di maksud dengan istilah tersebut? Kata syiar berarti tanda, syiar-syiar Agama adalah “tanda-tanda Agama Allah”
Al-Qurtuby, dalamTafsirnya, menjelaskan bahwa syiar-syiar Allah tempat-tempat dan dan tanda-tanda Ibadah-nya.
Untuk yang dikorbankan pada musim haji, shafa dan marwah tempat melakukan Sa,iy, Muzdalifah, dan masih banyak lagi yang lainya, merupakan syiar-syiar (tanda-tanda) Agama Allah, apabila unta yang karena sudah di tentukan untuk di sembeleh di sisi Baitullah, menjadi bagian syiar-syiar Allah, adam karenanya harus di agungkan dan di hormati. Mengapa para Nabi, Ulama, Iilmuan, Syuhada dan para pejuang yang sejak hari-hari pertama dalam kehidupanya telah “mengalungkan” niat penghambaan kepada allah dan tidak agama-nya, tidak di katakan sebagai bagian dari syiar-syiar Allah dan berhidman kepada agama-nya, tidak di katakana sebagai bagian dari sesuai dengan derajad mereka pada hidup dan matinya? Jika Ka’bah, Syafa, Marwa, Mina, dan Arafah yang semuanya adalah benda-benda mati dan tidak lebih dari batu dan Lumpur, di karenakan kaitannya dengan Agama Allah, merupakan bagian dari syiar-syiar Allah dan semuanya harus di agungkan dan dihormati sesuai dengan kondisinya, maka mengapa para wali yang merupakan penyebar Agama Allah tidak di kaitkan sebagai dari syiar-syiar-nya? 


B.  CAKUPAN-CAKUPANN WISATA RELIGI

Melakukan sebuah perjalanan merupakan kegiatan yang sangat melelahkan sehingga seseorang yang sedang melakukan perjalanan mendapatkan perhatian khusus dari syariat Islam, mereka di beri kemudahan di dalam melakukan ritual-ritual ke agamaan seperti mengosor Shalat dan sebagainya.Dalam kaitan-nya dengan sebuah ritual ke agamaan, berkunjung ke tempat-tempat yang menjadi syiar-syiar agama Islam juga mempunya nilai Ibadah dengan catatan tidak di selingih dengan perbuatan maksiat.
Berdasarkan keterangan diatas, dibawah ini penulis akan memaparkan beberapa cakupan dari wisata religius yang meliputi beberapa tempat yang telah di anjurkan oleh syariat Islam.
Adapuntempat-tempat yang dapat diziarahi adalah makam-makam orang yang semasa hidupnya membawa misi kebenaran dan kesejahteraan untuk masyarakat atau kemanusiaan, makam-makam itu adalah
a. Makam para Nabi, yang semasa hidupnya menyampaikan pesan-pesan dan yang berjuang
    mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju terang benderang.
b. Makam para Ulama (ilmuan) yang memperkenalkan Ayat-ayat Tuhan, baik Kauniyyah
    maupun Qur’ Aniyyah. Khususnya yang dalam kehidupan sehari-hari-nya telah
    memberikan
    teladan yang baik.
c. Para pahlawan (shuhada) yang telah mengorbankan jiwa dan raganya dalam rangka
    memperjuangkan kemerdekaan, keadilan dan kebebasan. Dalam hal ini, imam Al-Ghazali
    menulis dalam Ihya’ Ulumuddin bagian kedua bepergian adalah untuk ibadah, seperti untuk
    jihad di jalan Allah, Haji,Ziarah makam para nabi, sahabat dan Thabi’in serta para wali
    setiap orang yang Ziarah kepada-nya semasa hidup mereka mendapat berkah begitu pula
    setelah kematian mereka.
d. Masjid-masjid seperti Masjid Al-Aqsha, Masjid Al-Haram dan sebagainya. Adapun wisata
    ke masjid-masjid, secara tegas Al-Qur’an menyatakan bahwa memakmurkan Masjid
    merupakan salah satu ciri-ciri orang yang beriman (QS 9:18)  kata “makmurkan” yang
    digunakan. Oleh ayat yang ditunjuk itu tidak terbatas pengertian-nya pada membangun,  
    memelihara dan Shalat, tetapi Nabi Muhammad SAW sendiri, bersama sekian banyak
    sahabat setiap hari sabtu berkunjung ke Masjid Quba di Madinah, demikian di tentukan
    dalam riwayat Imam Bukhori.
Masjid-masjid dan tempat berziarah yang wajar untuk di hormati dapat merupakan bagian dari syiar-syiar allah, bahkan secara popular perayaan-perayaan keagamaan yang kita laksanakan dapat menjadi bagian dari syiar-syiar Allah. Kalau demikian, selama penghormatan tersebut dalam batas yang wajar, serta mengantar kepada Syirik
 ( mempersekutukan allah) maka wisata yang bertujuan Ziarah itu dapat di benarkan.


C.  PANDANGAN AL-QUR’AN TERHADAP WISATA RELIGIUS

Alam raya dan segala isinya, demikian juga teks-teks redaksi Al-Qur’an di namai oleh Allah SWT sebagai “ayat-ayat Allah” sementara Ulama dalam rangka.membedakan menamai yang pertama sebagai ayat kawniyyah dan yang kedua sebagai ayat qur’aniyah
Secara harfiyah “ ayat” berarti  tanda “ dalam  arti rambu-rambu perjalanan menuju  allah swt , atau bukti-bukti  keesaan dan kekuasaan allah swt “tanda” tersebut tidak  dapat difungsikan dengan baik sebagai “ tanda “ kecuali apabila di dengar dan atau di pandang baik dengan mata hati maupun dengan mata  kepala karena itu dalam al-qur’an di temukan sekian banyak perintah allah yang berkaitan dengan pemfungsian tanda-tanda tersebut .
            Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah,  y ang memuji, yang  melawat (662),  yang ruku’  yang sujud , yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hokum –hukum allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang mukmin itu.
Bahkan al-saihun (wisatawan  ) yang melakukan perjalanan dalam rangka memperoleh ibrat (perjalanan dan pengajaran)   di puji oleh al-qur’an berbarengan dengan pujiannya kepada orang-orang yang bertaubat, mengabdi memuji allah, rukuk, sujud, memerintahkan pada kebaikan dan mencegah kemngkaran serta ketetapan –ketetapan allah
            Kata saihun terambil dari kata siyahah yang secara popular di artikan wisata. Kata ini mengandung arti penyebaran. Karena itu, dari kata tersebut di bentuk kata sahat yang berarti lapangan luas. 10 sementara ulama ingin membatasi pengertian kata tersebut bahkan mengartikannya dalam ayat di atas dengan pengertian metaphor

Nsih ada lnjutanya
Walhasil, perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat dalam kehidupan beragama seseorang.
Al-Thaubatha’iy, ulama Syi’ah kntemporer juga memahami kata saihun pada surah Al-Taubah ayat 12 itu dengan perjalanan wisata15. dengan demikian, kita tidak mengemikakan suatu pendapatbaru jika menyatakan bahwa Al-Qur’an menganjurkan perjalanan wisata.

D.  WISATA RELIGIUS YANG ADA DI GRESIK

       I.            RADEN SANTRI

 
Raden Santri merupakan sepupuh Maulana Malik Ibrahim, dan memiliki nama Asli Syajid Ali Murtadlo. Beliau menyebarkan agama islam di jawa Gresik Kuhsusnya,Madura, Bali, dan Ampenan Nusa Tenggara. Beliau adalah tokoh islam seangkatan dan sekaligus kakak Raden Rachmatullah (Sunan Ampel). Beliau merupakan penerus syiar agama Islam di Gresiksetelah Maulana Malik Ibrahim. Beliau juga disebut Sunan Gresik dengan Gelar ROJO PANDITHO ING WUNUT .

Beliau datang ke Jawa menyertai ayahnya bernama Syech Ibrahim Asmorogondi untuk menyebarkan agama Islam. Sekaligus silahtur rohmi ke budehnya , Dewi Condro Wulan/Dwara Wati yang menjadi istri Prabu Kertajaya/Brawijaya. Selama setahun di majapahit, beliau hendak balik ke Campa tapi negeri tesebut sudah hancur dan dikuasai raja Pelbegu dari kerajaan Koci. Berkat saran raja Kerjajaya Raden Santri disuruh menetap di Gresik,
Beliau menikah dengan Rara Siti Taltun atau RA. Madu Retno binti Aryo Baribin dan mempunyai 4 anak bernama Usman Haji (Sunan Ngudung) , Haji Usman, Nyai Gede Tundo, dan Ali Musytar. selanjutnya Usman Haji setelah dewasa meminang putri Tumenggung Wilwatikta dan mempunyai anak bernama Amir Haji /Dja’far Sodiq atau dikenal dengan Sunan Kudus, dan Dewi Sujinah. Haji Usman menikah dengan Siti Syari’at binti sunan Ampel mempunyai anak bernama Amir Hasan (Sunan Manyuran).Sedangkan Nyai Gede Tundo menikah dengan Kholifah Husain (Sunan Kertoyoso) mempunyai anak Kholifah Suhuroh.Selain Rara Siti Taltun Raden Santri juga menikah dengan Dyah Retno Maningjum Binti Arya Tejo.

Raden Santri wafat pada tahun 1317 saka / 1449 M. Makam beliau termasuk kuno kuno yang dikeramatkan . Haul beliau jatuh pada setiap tanggal 15 bulan Muharram. Bertepatan Khoul kakeknya Sayid Jumadil Kubro di desa Troloyo Trowulan Mojokerto.
Mengapa Sayyid Ali Murtadlo / Raden Santri tidak masuk dalam jajaran anggota wali songo? Menurut Drs. H. Muhammad Kholil dalam buku “PUNJER WALI SONGO” tahun 1403 disebutkan Raden Santri mendarat Gresik Beliau melanjutkan perjalanan karena mendapat tugas mensyiarkan Islam wilayah Madura, Bali, lombok dan Nusa Tenggara. Beliau kembali ke Gresik setelah berhasil mengIslamkan daerah daerah tersebut yang masyarakatnya semula kental suasana Budha dan Hindhu.Pada 9 April 1419 Syech Maulana Malik Ibrohim Wafat, beliau menggatikan peran Maulana Malik Ibrohim sebagai imam penyebaran Islam di Gresik.

Makam Raden Santri terletak di utara aloon aloon kota Gresik, tepatnya di Jalan Raden Santri, kelurahan Bedilan di belakang kantor Badan Lingkungan Hidup kabupaten Gresik.
Kondisi makam yang bersih dan asri tidak terlepas dari peran aktif bapak Muhammad Syahroni selaku Juru kunci, yang tinggal di kelurahan Bedilan gang Doro. Beliau selalu membersihkan dan merawat lingkungan makam Walliyullah ini dengan keikhlasan dan kesabaran. 

(By Muhammad Samsul, Narasumber Muhammad Syahroni, Website Wisata Religi kab Gresik, buku Punjer Wali Songo

    II.            MAKAM SUNAN GIRI
Sunan Giri di masa mudanya bernama Joko Samudro atau Raden Paku, kemudian diberi julukan oleh Sunan Ampel atau Raden Rachmat dengan nama Ainul Yaqin, merupakan putra dari Syekh Maulana Ishaq dengan putrid Raja Blambangan yang bernama Dewi Sekardadau.Sunan Giri dikenal sebagai salah satu tokoh Wali Songo yang lahir pada tahun 1442 M. Beliau memerintah di Giri Kedaton dengan gelar Prabu Satmoto pada tahun 1487 – 1506 M.
Menurut cerita tutur, Sunan Giri sebagai ulama besar mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap para wali lainnya, terbukti dari peran beliau menjadi hakim dalam perkara Syech Siti Jenar.Sunan Giri wafat pada tahun 1428 saka atau 1506 Masehi dan dimakamkan di atas bukit di dalam cungkup berarsitek sangat unik. Makam Sunan Giri terletak di Dusun Giri Gajah Desa Giri Kecamatan Kebomas berjarak sekitar 4 Km dari pusat Kota Gresik.Kompleks makam yang ada di puncak Bukit Giri ini berada di tengah-tengah makam keluarga dan masyarakat Giri.Lokasi tersebut dapat dijangkau dengan mudah oleh transportasi umum, dan di kawasan tersebut tersedia lahan parker yang memadai, kios-kios aneka souvenir serta terdapat fasilitas penunjang berupa Masjid Giri.
 III.            MAKAM SUNAN PRAPEN
Sunan perapen adalah penerus dinasi Giri keempat.Menurut cerita tutur, Sunan Prapen adalah seorang pujangga besar penggubah kitab ASRAR yang kemudian digunakan sebagai dasar menyusun Jongko Joyoboyo. Di samping itu beliau juga seorang empu (pembuat keris) yang salah satu karyanya terkenal dengan nama keris Suro Angun-angun.
Pada masa Sunan Prapen inilah Giri mengalami masa kejayaan.
Menurut VOC Sunan Prapen sebagai Paus Islam, atau Raja Imam yang mempunyai peran dalam memberikan berkah kepada raja-raja Demak dan Pajang yang baru dinobatkan.
Beliau memiliki pengaruh besar sampai ke Kalimantan, Sulawesi dan Lombok.
Makam Sunan Prapen terletak di Desa Klangonan Kecamatan Kebomas sekitar 400 m  di sebelah barat Makam Sunan Giri, dalam sebuah cungkup berarsitektur unik dengan ukiran bernilai seni tinggi.
Makam tersebut terletak satu kompleks dengan makam penguasa Giri berikut, antara lain:
- Panembahan Kawis Guwo (Putra Sunan Prapen)
- Panembahan Agung (Putra Panembahan Kawis Guwo)
Sunan Prapen wafat pada tahun 1605 M, sedangkan haul Sunan Prapen jatuh pada setiap tanggal 15 Syawal.
Keistimewaan makan Sunan Prapen, pada trap jalan menuju makam terdapat sebuah “watu dodok” yaitu batu rata di tengah trap yang diyakini sebagai orang bahwa bagi pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak dapat segera mendapat keturunan apabila duduk berduaan di batu itu.
 IV.            MAKAM SUNAN MAULANA MALIK IBRAHIM
MAULANA MALIK IBRAHIM dilahirkan di negeri Campa (Kamboja) beliau dari keturunan ulama dan penyiar agama Islam dan yang berjasa bagi umat Islam. Sejak kecilnya mendapat pendidikan agama dan da'wah islam dari ayahnya sendiri (BAROKAT ZAINUL ALAM).Demikian juga nenek beliau adalah ulama-ulama dan perintis da'wah Islam dari negeri Arab kemudian ke timur ke negeri-negeri Pakistan, India, Malaysia dan Kamboja, dan menetap di sana adalah DJAMALUDIN AL-AKBAR AL-HUSAINI.Dari kecil Maulana Malik Ibrahim adalah seorang yang cerdas dan alim serta berwatak mulia dan tabah meskipun dalam usianya yang masih muda, beliau adalah seorang yang bijaksana lagi pula berpandangan jauh.Kemudian sesudah mendapat didikan agama yang tinggi dan tata cara kesopan-santunan dari ayahnya, kemudian pada waktu abad XIII Masehi (801 Hijriah) oleh ayahnya beliau ditugaskan untuk menjalankan da'wah Islam menuju ke Asia Tenggara.Dengan hati yang tabah beliau dengan kawan-kawannya berangkatlah dengan perahu layer serta membawa barang-barang dagangan untuk bahan perkenalan pada daerah yang akan dikunjunginya. Maka berangkatlah beliau dengan kawan-kawannya dengan perahu layar, melintasi samudra yang luas deburan ombak yang begitu dasyatnya disamping terik matahari yang sangat panas maupun hujan lebat diiringi angin taufan yang keras, namun beliau dalam perjalanan tak pernah mengeluh dan berputus asa bahkan tetap bertekat bulat untuk mencapai maksud dan tujuan satu ialah menjalankan da'wah Islamiyah ke pulau Jawa. Karena itu segala kesulitan dalam perjalanan yang sangat berat itu beliau anggap ringan saja.Dan akhirnya sampailah tujuannya dipelabuhan Gresik. Justru itulah pelabuhan Gresik merupakan salah satu yang cukup besar pada saat itu di Asia Tenggara dan salah satu Bandar Kerajaan Majapahit.
PERMULAAN BELIAU TIBA DI KOTA GRESIK
Setelah beliau mendarat di kota Gresik dengan kawan-kawannya memilih tempat di sebuah desa di luar kota yang bernama desa ”LERAN” (antara 9 Km sebelah barat kota Gresik).Maka di desa itulah beliau mulai menjalankan da'wah Islam pada tahun 801 H/ tahun 1392 M. Di samping itu beliau membuka took di desa Romo (3 Km sebelah barat kota Gresik). Dengan memperkenalkan barang-barang bawaannya kepada masyarakat setempat dan ingin juga beliau mempelajari bahasa daerah pada masyarakat di desa itu demi mempermudah dan ingin lancarnya untuk menjalankan da'wahnya.Maka dengan waktu yang singkat saja, beliau sudah dapat menyesuaikan diri pada masyarakat setempat baik dalam menghadiri upacara-upacara perkawinan dan sebagainya.Bahkan beliau menjadi juru perdamaian apabila menemui masyarakat yang berselisih antar sesamanya.Untuk itu beliau terkenal dan disegani oleh masyarakat setempat dan sekitarnya, karena besar kewibawaannya, luhur budinya dengan Taufik dan Hidayah Allah SWT sehingga satu persatu mengenal dan memeluk agama Islam sebagaimana yang diajarkan oleh beliau. Dan sejak mereka itu memeluk agama Islam terlihatlah banyak perbedaan-perbedaan budi pekerti maupun dengan tata cara tentang kebersihan pakaian kalau dibandingkan pada sebelumnya
    V.            MAKAM NYAI AGENG PINATIH
Nyai Ageng Pinatih merupakan tokoh wanita Islam, karena beliau adalah ibu angkat yang mengasuh dan membesarkan sekaligus mendidik Raden Paku / Sunan Giri.
Pada jaman Majapahit, Nyai Ageng Pinatih adalah seorang saudagar kaya yang sangat dihormati oleh Raja, terbukti dari pengangkatannya sebagai Syah Bandar Gresik.Pada umumnya, para peziarah merasa kurang afdhol apabila di makam Sunan Giri tanpa ke makam ibu angkatnya. Makamnya terletak di tengah kota Gresik, tepatnya di Desa Kebungson berjarak sekitar 300 m sebelah utara alun-alun Kota Gresik.
Nyai ageng Pinatih wafat pada tahun 1483 M. haul beliau jatuh pada tanggal 12 bulan Syawal. Beliau sangat masyhur (terkenal) sebagai saudagar yang memiliki sejumlah armada kapal sebagai sarana perdagangan antar pulau dan luar negeri
 VI.            MAKAM SITI FATIMAH BINTI MAIMUN
Tokoh ini dikenal pula dengan sebutan “PUTRI RETNO SUWARI”. Putra Sultan Mahmud Syah Alam dari Negeri Kamboja ini dengan ikhlas menyediakan dirinya sebagai wanita persembahan untuk mengislamkan  Raja Majapahit yang beragama Hindu.
Menurut data sejarah, Leran adalah pesisir utara Pulau Jawa menjadi tempat pertama bermukimnya para perantauan dari Cina, terbukti adanya sisa-sisa kehidupan Bandar abad 10 – 15 M dengan sebutan situs pasucian. Di desa ini terletak Makam Siti Fatimah Binti Maimun, menurut data archeology merupakan makam Islam tertua di Asia Tenggara.Model makamnya sangat unik, karena berbentuk cungkup dengan dinding dan atapnya terbuat dari batu putih kuno. Kalaupun arsitektur cungkup makam beliau mirip dengan bentuk candi, konon ceritanya cungkup tersebut memang dibangun oleh Raja Majapahit untuk menebus perlakuannya yang kurang bersahabat terhadap utusan Raja Kamboja, padahal ternyata bermaksud baik.Haul Makam Leran jatuh pada tanggal 15 syawal. Makam ini terletak di Desa Leran Kecamatan Manyar di tepi jalan Daendeles (jalan pantai utara jawa) berjarak sekitar 7 Km dari sebelah barat laut Alun-alun kota Gresik, sehingga sangat mudah dijangkau dengan transportasi umum.Masjid pertama di desa itu didirikan oleh Maulana Malik Ibrahim sebagai syiar agama Islam. Masjid tersebut mempunyai keistimewaan dengan adanya kolam tempat berwudlu yang dinamakan PESUCIAN.Sampai sekarang masih dipercaya sebagian orang bahwa airnya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.


VII.            HIKMAH WISATA RELIGI
Selama kita melakukan wisata religius banyak sekali hikmah yang dapat kita ketahui atau kita renungi. Salah satunya adalah:
a.                   Sejarah para nabi, yang menyampaikan pesan-pesan tuhan dan yang berjuang untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju terang benderang.
b.                  Sejarah para ulama (ilmuan) yang memperkenalkan ayat-ayat tuhan, baik kawniyyah maupun Qur’aniyyah, khususnya mereka yang dalam kehidupan kesehariannaya telah memberikan teladan yang baik.
c.                   Sejarah para pahlawan (syuhada) yang telah mengorbankan jiwa dan raganya dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan, keadilan dan kebebasan16.
Dalam rangka menjadi ziarah ke makam-makam dan tempat-tempat tersebut mempunyai nilai dakwah, maka butir-butir berikut harus menjadi perhatian utama:
a.       Hendaknya ziarah tersebut, tidak mengantarkan kepada hal-hal yang  
      bertentangan dengan budaya dan agam, apa lagi mengakibatkan pengkultusan
      pemilik makam yang mengarah kepada syirik.
b.      Hendaknya dapat di tumbuhkan rasa kagum dan hormat terhadap jasa-jasa
      pemilik makam, atu pemakarsa bangunan bersejarah. Hal ini tentunya baru
      dapat terlaksana apabila dalam melaksanakan ziarah tersebut, para pengunjung
      dapat mengetahui peranan mereka ketika hidup.
c.       Hendaknya dijelaskan pokok-pokok ajaran dan pandangan-pandangan ke
      agamaan yang di yakini oleh pemilik makam, dan atau nilai-nilai perjuangan
      mereka, sehingga melahirkan wawasan ke agamaan serta serta kebangsaan
      yang luas.
Sesungguhnya orang-orang kafir dan ahli kitab dan orang syirik, mereka semua akan kekal di dalam neraka selamanya, karena mereka itulah sejelek-jeleknya mahluk.(QS : 598)
Salah satu konsekuen dari penerapan butir-butir di atas adalah keharusan hadirnya para pemuda yang bertugas bukan sekedar menjelaskan seluk beluknya sejarah, keadaan, dan sifat-sifat objek wisata yang di kunjungi, tetapi juga menggungah hati para wisatawan. Dengan begitu mereka tentu akan dapat menarik pelajaran yang ada gilirannya mengantarkan kepada kesadaran akan arti hidup ini.

Contohny seperti pengikutnya Nabi Ibrahim pada zaman dahulu, yaitu” pengikut Nabi Ibrahim menyembah berhala dan mereka menyekutukan Allah.Seperti di Ampel, orang yang berziarah itu tergantung sama yang di dalam kubur, maka orang tersebut di anggap Syirik, akan tetapi kalau yang brziarah itu niatnya meminta kepada Allah, lewat yang di dalam kubur. Karena yang di dalam kubur tersebut lebih dekat kepada Allah, maka itu tidak di anggap Syirik.



























BAB III
PENUTUP

A.        KESIMPULAN
Wisata religi dai anjurkan oleh al-qur’an, karena perjalanan wisata  tersebut mempunyai dampak yang sangat besar dalam rangka memperoleh ibrat ( perjalanan dan pengajaran )dan menyempurnakan jiwa manusia, karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperolehkesulitan dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar. Selain itu ia juga menyaksikan aneka ragam perbedaan ciptaan allah swt, walhasil , perjalanan wisata mempunyai dampak yang snagat kuat dalam kehidupan beragama seseorang.
Disampaing itu dari wisata religi al-qur’an juga menharapkan agar manusia memperoleh manfaat darii sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (qs :40:21) serta mengenal alam ini dengan segala ke indahan dan seninya  sebagaimana di isyaratkan  oleh firman allah dalam surat al –ankabut ayat 20.
Tidak  kurang pentingnya dalam rangka perjalanan itu adalah adanya peluang untuk memperoleh rezeki tuhan, sebagaimana di isyaratkan dalam surah al-muzammil ayat 20

B.     SARAN
Sebagai manusia yang tidak lepas dari pelupa, maka kita sebagai insane yang beriman untuk saling menasehati satu sama yang lain sehingga tercipta suatu masyarakat yang damai dan tenang.

hendaknya wisata religi tersebut tidak mengantarkan kepada hal-hal yang bertentangan dengan budaya dan agama sehingga mengantarkan kepada syirik
kepada teman-teman , sanak kerabat, masyarakat, maupun satu muslim jaglah tempat wisata tersebut dari segla hal-hal yang menimbulkan ma’siat





DAFTAR PUSTAKA
Di unduh pada rabu 11 Nov (pukul 18.30) 


Posting Komentar

0 Komentar