Perhitungan Kebebasan Samping Di Tikungan (E) pada Lengkung Horizontal I (C-C), Lengkung Horizontal II (S-C-S), dan Lengkung Horizontal III (S-S)

Perhitungan Kebebasan Samping Di Tikungan (E) pada Lengkung Horizontal I (C-C)
Jika Vr = 60 km/jam
  1. Jarak pandang henti (Jh) = 75 m (Tabel 6)
  2. Jarak pandang menyiap = 350 m (Tabel 5)
  3. Lebar pengawasan = 20 m → untuk jalan arteri (PPGJR) No.13/1970

Jari-jari sumbu lajur (R’)
R’ = Rc – ½ W = 955 – ½ x 7 = 951,500 m
L total = Lc = 166,648 =166,648 m

Jarak pandang henti berdasarkan (PPGJR) No.13/1970
Bina Marga menetapkan f = 0,35 – 0,55
Jh = 0,694 x Vr + 0,004 x (Vr2/f) = 0,694 x 60 + 0,004 x (602/0,35) = 82,783 m

Jarak pandang henti untuk jalan dengan kelandaian
Kelandaian jalan (L) = 8% (Tabel 7)
Bina Marga menetapkan f = 0,35 – 0,55
T = waktu tanggal, ditetapkan 2,5 detik







Diambil Jh = 74.661 m

Jarak pandang menyiap
Jd = d1 + d2 + d3 + d4
T1 = 2,120 + 0,026 x Vr (waktu dalam)
T2 = 6,560 + 0,048 x Vr (waktu kendaraan berada di jalur lawan)
a = 2,052 + 0,0036 x Vr (percepatan rata-rata)
m = perbedaan kecepatan kendaraan yang menyiap dan yang disiap (biasanya diambil 10-15 km/jam)








d2 = 0,278 x Vr x T2 = 0,278 x 60 x (6,560 + 0,048 x 60) = 157,459 m
d3 = 30 m (Tabel 4)
d4 = 2/3 d2 = 2/3 x 157,459 = 104,973 m

Jd = 55,421 + 157,459 + 30 + 104,973 = 347,853 m
Kebebasan samping yang tersedia (mo) = ½ x (lebar pengawasan minimal – W) = ½ x (20 – 7) 
= 6,500 m

Berdasarkan jarak pandang henti:
Jh = 74,661 m
L tot = 166,648 m → Jh < L tot








Berdasarkan jarak pandang menyiap:
Jd = 347,853 m
L tot = 166,648 m → Jd > L tot







Jadi:
  1. Kebebasan samping henti = 0,732 m
  2. Kebebasan samping menyiap = 32,324 m
  3. Kebebasan samping tersedia = 6,500 m
  4. Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang henti 0,732 m < 6,500 m → AMAN
  5. Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang menyiap 32,324 m > 0,732 m, sehingga sebelum memasuki tikungan PI perlu dipasang rambu dilarang menyiap.


Perhitungan Kebebasan Samping Di Tikungan (E) pada Lengkung Horizontal II (S-C-S)
Jika Vr = 70 km/jam
  1. Jarak pandang henti (Jh) = 98 m (hasil subtitusi Vr 60 km/jam dan Vr 80 km/jam dari Tabel 6)
  2. Jarak pandang menyiap = 450 m (hasil subtitusi Vr 60 km/jam dan Vr 80 km/jam dari Tabel 5)
  3. Lebar pengawasan = 20 m → untuk jalan arteri (PPGJR) No.13/1970

Jari-jari sumbu lajur (R’)
R’ = Rc – ½ W = 573 – ½ x 7 = 569,500 m
L total = Lc +(2 x Ls) = 239,876 + (2 x 60) = 359,876 m

Jarak pandang henti berdasarkan (PPGJR) No.13/1970
Bina Marga menetapkan f = 0,35 – 0,55
Jh = 0,694 x Vr + 0,004 x (Vr2/f) = 0,694 x 70 + 0,004 x (702/0,35) = 104,580 m

Jarak pandang henti untuk jalan dengan kelandaian
Kelandaian jalan (L) = 8% (Tabel 7)
Bina Marga menetapkan f = 0,35 – 0,55
T = waktu tanggal, ditetapkan 2,5 detik







Diambil Jh = 93,514 m

Jarak pandang menyiap
Jd = d1 + d2 + d3 + d4
T1 = 2,120 + 0,026 x Vr (waktu dalam)
T2 = 6,560 + 0,048 x Vr (waktu kendaraan berada di jalur lawan)
a = 2,052 + 0,0036 x Vr (percepatan rata-rata)
m = perbedaan kecepatan kendaraan yang menyiap dan yang disiap (biasanya diambil 10-15 km/jam)








d2 = 0,278 x Vr x T2 = 0,278 x 70 x (6,560 + 0,048 x 70) = 193,043 m
d3 = 55 m (Tabel 4)
d4 = 2/3 d2 = 2/3 x 193,043 = 128,695 m

Jd = 70,691 + 193,043 + 55 + 128,695 = 447,429 m
Kebebasan samping yang tersedia (mo) = ½ x (lebar pengawasan minimal – W) = ½ x (20 – 7)
= 6,500 m

Berdasarkan jarak pandang henti:
Jh = 93,514 m
L tot = 359,876 m → Jh < L tot








Berdasarkan jarak pandang menyiap:
Jd = 447,429 m
L tot = 359,876 m → Jd > L tot







Jadi:
  1. Kebebasan samping henti = 1,919 m
  2. Kebebasan samping menyiap = 60,143 m
  3. Kebebasan samping tersedia = 6,500 m
  4. Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang henti 1,919 m < 6,500 m → AMAN
  5. Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang menyiap 60,143 m > 1,919 m, sehingga sebelum memasuki tikungan PII perlu dipasang rambu dilarang menyiap.

Perhitungan Kebebasan Samping Di Tikungan (E) pada Lengkung Horizontal III (S-S)
Jika Vr = 60 km/jam
  1. Jarak pandang henti (Jh) = 75 m (Tabel 6)
  2. Jarak pandang menyiap = 350 m (Tabel 5)
  3. Lebar pengawasan = 20 m → untuk jalan arteri (PPGJR) No.13/1970

Jari-jari sumbu lajur (R’)
R’ = Rc – ½ W = 179 – ½ x 7 = 175,500 m
L total = 2 x Ls = 2 x 125 = 250 m

Jarak pandang henti berdasarkan (PPGJR) No.13/1970
Bina Marga menetapkan f = 0,35 – 0,55
Jh = 0,694 x Vr + 0,004 x (Vr2/f) = 0,694 x 60 + 0,004 x (602/0,35) = 82,783 m

Jarak pandang henti untuk jalan dengan kelandaian
Kelandaian jalan (L) = 8% (Tabel 7)
Bina Marga menetapkan f = 0,35 – 0,55
T = waktu tanggal, ditetapkan 2,5 detik







Diambil Jh = 74.661 m

Jarak pandang menyiap
Jd = d1 + d2 + d3 + d4
T1 = 2,120 + 0,026 x Vr (waktu dalam)
T2 = 6,560 + 0,048 x Vr (waktu kendaraan berada di jalur lawan)
a = 2,052 + 0,0036 x Vr (percepatan rata-rata)
m = perbedaan kecepatan kendaraan yang menyiap dan yang disiap (biasanya diambil 10-15 km/jam)








d2 = 0,278 x Vr x T2 = 0,278 x 60 x (6,560 + 0,048 x 60) = 157,459 m
d3 = 30 m (Tabel 4)
d4 = 2/3 d2 = 2/3 x 157,459 = 104,973 m

Jd = 55,421 + 157,459 + 30 + 104,973 = 347,853 m
Kebebasan samping yang tersedia (mo) = ½ x (lebar pengawasan minimal – W) = ½ x (20 – 7)
= 6,500 m

Berdasarkan jarak pandang henti:
Jh = 74,661 m
L tot = 250 m → Jh < L tot








Berdasarkan jarak pandang menyiap:
Jd = 347,853 m
L tot = 250 m → Jd > L tot







Jadi:
  1. Kebebasan samping henti = 3,956 m
  2. Kebebasan samping menyiap = 120,301 m
  3. Kebebasan samping tersedia = 6,500 m
  4. Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang henti 3,956 m < 6,500 m → AMAN
  5. Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang menyiap 120,301 m > 3,956 m, sehingga sebelum memasuki tikungan P III perlu dipasang rambu dilarang menyiap.

    Tabel bisa dilihat di bawah ini: Tabel Perhitungan

    Posting Komentar

    0 Komentar