Info jenis jenis genteng terlengkap


GENTENG

 Proses Pembuatan genteng
Pembutan genteng dimulai dari dengan mencangkul tanah lempung sebagai bahan dasar untuk dibawa ke tempat penggilingan tanah.Tanah Tersebut kemudian di timbun dan sebelum digiling diberi air terlebih dahulu, agar mudah dalam penggilingan nanti.



 
 Pemberian air ini tidak boleh berlebihan atau juga terlalu berair.Setelah tanah lempung sudah disiapkan saatnya dilakukan penggilingan, penggilingan dilakukan dengan bantuan alat mesin, yang disebut sebagai Selepan Lempung.
Dalam Proses penggilingan, biasanya ada dua orang pekerja, satu yang bertugas memasukkan lempung ke papan penggilingan, alat yang digunakan biasanya cikrak, pacul, dan ganco, sedangkan pekerja yang satunya mengangkat tanah lempung yang sudah di giling untuk ditaruh ditempatnya. Tanah yang sudah digiling akan ditaruh disuatu tempat dengan di tumpuk – tumpuk menjadi kotak persegi yang besar.

Gambar diatas menunjukkan hasil gilingan dari tanah liat yang berbentuk tipis melebar ini, setelah terkumpul banyak, lempung tersebut akan dibuat seperti bola kemudian diangkat menuju gemuk’an(tumpukan lempung berbentuk kotak besar), lalu diratakan dengan menggunakan kaki
Setelah penggilingan selesai dilakukan, maka proses selanjutnya adalah membuat batan, batan adalah lempung yang dibuat bulat- bulat seukuran bola sepak yang kecil yang bertujuan untuk mempermudah dalam proses pencetakan. Ukuran satu batan diusahakan pas dengan banyak bahan yang dibutuhkan untuk membuat satu buah genteng, agar nanti saat dicetak sisa dari batan tersebut tidak terlalu banyak, sisa–sisa tersebut diakumulasi kemudian dibuat lagi menjadi batan.

Setelah selesai membuat batan, kemudian dilakukan proses pencetakan klo disini disebut sebagai proses cepet (sehingga disebut genteng cepet) caranya dengan memasukkan bola batan tadi kedalam alat pres, alat press tersebut ditekan dengan menggunakan linggis dengan prinsip torsi.

Setelah dipress tentu saja tepi–tepi dari cetakan tersebut masih belepotan, maka untuk membuang sisi–sisi yang belepotan digunakan nampan, caranya adalah setelah dipress cetakan diangkat kemudian dipasang nampan dicetakan diatas cetakan yang bawah, kemudian cetakan dibalik, pada alat cetakan bagian bawah dapat diputar karena diberi engsel, kemudian diputar kebawah secara otomatis genteng hasil cetakan jatuh kedalam nampan, agar tidak lengket sebelum mencetak dasar dari cetakan bagian bawah dan atas diolesi solar atau minyak tanah.


 
Penyangga dari nampan tersebut dapat berputas sehingga memudahkan dalam proses pembuangan sisa–sisa dari hasil press, untuk merapikan bagian yang tepi biasanya digunakan pisau.

Setelah dirapikan genteng yang masih basah ini ditarung di tempat yang namanya biasa disebut sebagai andang(anyaman bambu) 2 atau 3 hari, genting yang sudah agak mengering harus dipanaskan dengan bantuan sinar matahari.

Proses ini dilakukan sampai genteng kering, lalu genteng-genteng tersebut ditata kedalam ruang pembakaran dan ditutupi dengan lumpur.

Gambar Genteng yang sudah ditata dan juga siap untuk dipasarkan.


Pengertian dan macam-macam Genteng

Genteng merupakan salah satu jenis penutup atap rumah yang paling umum digunakan di Indonesia. Genteng seperti penutup atap lainnya berfungsi sebagai pelindung dari panas dan hujan. Selain itu tampilan genteng menjadi hal yang penting dalam membantu penampilan aksen sebuah rumah. Dengan mengetahui jenis genteng beserta kelebihan dan kekurangannya, diharapkan Anda dapat memilih genteng yang tepat untuk rumah Anda. Pemilihan jenis dan warna genteng yang tepat tentunya akan menambah estetika rumah tersebut.
Sebagai konsumen haruslah pintar-pintar dalam memilih jenis genteng. Soalnya, sebagai pelindung rumah ini harus tahan dari sengatan panas sang surya atau terpaan hujan, atap rumah seharusnya berdaya tahan tinggi, tak mengidap banyak kelemahan. Berikut ini kita bisa menyimak macam-macam genteng seperti :
1. Genteng keramik
2. Genteng Beton
3. Genteng Metal
4. Genteng aspal
5. Genteng Policarbonat
6. Genteng Sirap
7. Asbes
Nah.. kali ini saya akan membahas satu per satu jenis genteng-genteng tersebut di atas...
1. Genteng keramik

Genteng ini memiliki warna yang cukup banyak karena pada saat proses finishingnya dilapisi pewarna pada bagian atasnya. Bahan utama genteng ini adalah keramik. bertumpu pada rangka kayu atau beton.
Ukuran genteng berdimensi 31×32 cm dengan berat 3 hingga 3,5 kg per buahnya. Genteng ini cocok digunakan untuk rumah jenis apa saja dari tropis, modern, mediterania atau rumah bergaya klasik. Untuk harga Anda perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar. Namun dengan kelebihan yang ditawarkan oleh genteng keramik, kepuasan yang didapatkan akan lebih tinggi.
Kelebihan genteng jenis ini adalah :
a. Lebih tahan lama
b. Kuat menahan beban manusia jika diinjak pada saat pemasangan atau mengganti genteng.
c. Warnanya tahan lama karena diproses pada saat pembakaran keramik dan tidak perlu pengecatan ulang.
d. Cocok digunakan untuk daerah tropis yang sering mengalami pergantian cuaca antara hujan dan panas yang dapat menyebabkan warna cepat memudar.
e. Cocok untuk rumah dengan gaya apa pun, cukup dengan memilih warna yang sesuai dengan warna tembok sehingga tercipta komposisi yang tepat.
Kekurangannya adalah :
a. Diperlukan ketelitian ketika memasang agar didapatkan kerapatan yang baik sehingga tidak terjadi kebocoran di dalam rumah.
b. Kemiringan atap minimum 30 derajat agar air hujan dapat mengalir sempurna dan genteng tidak terlepas ketika diterpa angin. Jika dipasang pada sudut kemiringan 45-60 derajat, perlu bantuan baut ketika memasang agar genteng tidak terlepas dan lebih kuat. 

2. Genteng Beton
Genteng beton merupakan genteng berteknologi pembuatan kuno. Genteng ini memiliki bobot yang berat. Sehingga, untuk menampung beratnya, memerlukan rangka kayu yang agak besar. Harga genteng beton sangat murah. Karena berpenampilan kusam dan pilihan warnanya tak banyak, agar terlihat bagus harus dicat genteng khusus, sebagian pemakai sering mengganti genteng beton dengan genteng jenis lain.
Genteng ini terbuat dari beton yaitu campuran pasir, semen, kerikil dan bahan aditif. Bentuknya ada yang bergelombang dan ada juga yang datar. Bentuk datar muncul seiring dengan gaya arsitektur rumah yang modern dan minimalis sehingga perlu adanya penyesuaian bentuk atap yang lebih sederhana. Berat genteng beton berkisar 4-5kg per buah dengan dimensi ukuran bervariasi dengan panjang minimum 30cm dan lebar 15 cm.
Kelebihan genteng beton :
a. Kuat dan tahan lama
b. Daya tahan terhadap tekanan tinggi sehingga tidak mudah goyah oleh terpaan angin.
Kekurangannya :
a. Memiliki tekstur kasar.
b. Mudah timbul lumut pada permukaannya.
c. Berat sehingga menimbulkan beban yang tinggi pada rangka atap.

3. Genteng Metal

Pemasangan genteng ini tidak jauh beda dengan genteng dari tanah liat. Lebarnya genteng ini mempercepat waktu pengerjaan sebuah rumah. Nah, teknologi yang dipakai genteng metal lebih baru. Genteng metal terbuat dari pelat baja galvanis, yaitu bahan baja yang dilapisi metal zincalume. 
Genteng jenis ini cocok dipasang di kuda-kuda dengan rangka baja ringan

Karena bobotnya ringan, genteng metal meringankan beban yang dipikul rangka atap. Sayangnya, genteng metal tipis dan ringkih. Alhasil, penginjak genteng ringan harus lebih hati-hati. Agar genteng itu tidak melengkung dan pecah, harus menginjak bagian genteng yang ditopang rangka atap. Walau begitu, genteng metal cukup digemari karena tampilannya trendi dan pilihan warnanya banyak. Genteng metal saat ini tersedia dengan berbagai macam ukuran, warna dan bentuk dengan berat rata-rata 1,6 kg per meter persegi.
Kelebihan-kelebihan genteng metal :
a. Mudah dan cepat dipasang sehingga lebih efisien dibandingkan pemasangan genteng biasa.
b. Hemat material karena memiliki bentang yang lebih lebar.
c. Dilapisi bahan antikarat.
d. Menggunakan bahan anti pecah sehingga tidak perlu kuatir bocor.
e. Adanya teknologi baru yang membuat genteng metal tidak menimbulkan panas serta tidak mudah terbakar.
f. Terdapat lapisan anti lumut sehingga tidak diperlukan pengecatan ulang.
Kekurangannya :
a. Bunyi berisik saat hujan
b. Pemasangan yang tidak rapi akan mengurangi keindahannya.

4. Genteng aspal
Salah satu jenis atap yang bisa dijadikan pilihan sebagai penutup rumah adalah atap aspal (bitumen), yaitu atap yang memiliki banyak variasi warna seperti warna merah bata, hijau lumut, coklat, dan hitam. Terdapat 2 bentuk model yaitu model datar yang terbaut pada triplek dan bentuk bergelombang yang bibaut pada rangka atap. Bentuknya yang lebar dan ringan membuat atap ini sering dipakai untuk atap pada bangunan tambahan seperti garasi. Pemasangannya pun mudah, hampir sama dengan atap seng. Genteng ini terbuat dari bahan bubuk kertas, serat organik, resin serta aspal. Material tersebut diolah sehingga menghasilkan genteng yang ringan, lentur serta tahan air.
Struktur atap ini biasanya terbuat kayu, beton, maupun baja ringan. Selain bobotnya yang ringan 10,5kg per meter persegi. Atap ASPAL (bitumen) juga kuat dan tidak mudah pecah. Struktur bahan dasar bitumen diproses dengan teknik penekanan dan pemanasan tinggi sehingga atap jenis ini lebih fleksibel, kuat, dan tidak mudah patah. Agar tidak licin, permukaannya diberi lapisan resin dan bertekstur yang fungsinya sebagai pencegah bocor serta rembesan air yang muncul dari badan atap.
Kelebihan-kelebihan genteng :
a. Berat yang ringan 10,5kg per meter persegi.
b. Bisa mengikuti berbagai macam bentuk atap dengan kemiringan bervariasi dari 22,5 hingga 90 derajat.
c. Mudah dan praktis pemasangannya karena pada aksesorisnya tidak menggunakan semen sehingga tidak akan terjadi retak rambut yang bisa menimbulkan kebocoran atau rembesan.
d. Tahan api dan terpaan angin.
e. Dilindungi lapisan anti jamur dan anti pudar.
Kekurangannya :
a. Harga relatif mahal.

5. Genteng Policarbonat
Polycarbonate berbentuk lembaran datar dengan pilihan warna bervariatif dan dijual per roll. Polycarbonate ada dua jenis yaitu polycarbonate rata dengan ronga dan polycarbonate bergelombang tanpa rongga. Polycarbonate biasanya digunakan di garasi,kanopi atau untuk atap tambahan. Harga Polycarbonate tergantung merk dan jenis. Pemasangan polycarbonat untuk rangka kayu menggunakan paku,sedangkan untuk rangka baja menggunakan mur baut.
Tips sederhana memilih kualitas polikarbonat (polycarbonate) adalah dengan menekan kuat dengan jari penampang berongga pada lembaran polikarbonat, jika berkualitas jelek maka konstruksi berongga polikarbonat yang ditekan tadi tidak akan kuat menahan tekanan jari ('penyok'), anda bisa lakukan test ini pada beberapa merk polikarbonat yang berbeda lebih disarankan lagi anda lakukan test ini pada polikarbonat dengan harga yang termahal dan pada harga yang termurah untuk lebih jelas melihat perbedaannya.
Kelebihan dari polycarbonate adalah :
a. Dapat meredam radiasi matahari
b. Dicetak dalam bentuk lembaran,sehingga mudah bila dipakai di luasan yang besar.
c. Cepat dalam pemasangan
d. Mudah di dapat di pasaran
e. Kedap air
f. Bebas rayap
Kekurangan dari Polycarbonate adalah :
a. Harganya mahal
b. polycarbonate berongga rentan terhadap jamur dan sulit dibersihkan


6. Genteng Sirap
Atap sirap berasal dari kayu ulin yang dikenal juga dengan nama kayu besi atau kayu bulian. Kayu ulin berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, bantalan kereta api, dan perkapalan.
Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis memanjang yang dihasilkan dari belahan kayu ulin. Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman. Ukuran 1 lembar atap sirap biasanya (p x l x t) = 58 x 6 x 0,3 dan 58 x 6 x 0,5 (masing-masing dalam satuan cm). Lembaran tipis tersebut dikemas dalam ikatan.
Saat ini pemerintah memperketat perdagangan dan pemanfaatan kayu ulin, sehingga peredaran atap sirap dari kayu ulin sangat berfluktuatif, bahkan terkadang sulit menemukan atap sirap di pasaran. Oleh karena itu kini mulai diproduksi atap sirap dari bahan kayu merbau sebagai alternatif pengganti atap sirap dari kayu ulin. Merbau merupakan salah satu jenis kayu keras dan biasanya dimanfaatkan dalam konstruksi bangunan, jembatan, parket (flooring), pintu dan jendela, dan lain-lain. Berbeda dengan atap sirap ulin, atap sirap merbau ini berwarna coklat kekuningan.
Kelebihan dari atap sirap :
a. bahannya cukup ringan
b. bersifat isolisasi terhadap panas
Kekurangan menggunakan atap sirap :
a. pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan akan bertambah
b. bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang akan membilut dan berubah bentuk menjadi cekung.

7. Asbes (Fiber Semen)

Asbestos (selanjutnya akan saya sebut asbes), merupakan gabungan enam mineral silikat alam. Penutup atap dari bahan asbes sangat akrab dengan masyarakat, selain harganya murah dan pemasangannya mudah, karena atap asbes memiliki bobot yang ringan sehingga tidak membutuhkan konstruksi gording yang khusus.
Kelebihan :
Atap jenis lembaran ini umumnya masih dijual di pasaran dan banyak yang menggunakannya dengan berbagai pertimbangan antara lain karena lebih murah dibandingkan genting,pemasangan relatif lebih mudah, dan tidak membutuhkan banyak kayu reng tidak mudah bocor dan ruangan menjadi sejuk karena sifat asbes yang tidak menyerap panas.
Kekurangan :
Penggunaan asbes sebagai atap rumah menurut para ahli kesehatan sebetulnya kurang baik karena dapat menyebabkan penyakit.Hal ini terjadi karena serat asbes dalam bentuk partikel mudah lepas dan beterbangan, sehingga bila terhirup penghuninya akan dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru.
lebih lengkap klik di sini















Posting Komentar

0 Komentar