Karakteristik Pesawat Terbang

Sebelum merancang pengembangan sebuah lapangan terbang, dibutuhkan pengetahuan karakteristik pesawat terbang secara umum untuk merencanakan prasarananya. Karakteristik pesawat terbang antara lain:
Berat (Weight)
Berat pesawat diperlukan untuk merencanakan tebal perkerasan dan kekuatan landasan pacu.
Ukuran (Size)
Lebar dan panjang pesawat (Fuselag) mempengaruhi dimensi landasan pacu.
Kapasitas Penumpang
Kapasitas penumpang berpengaruh terhadap perhitungan perencanaan kapasitas landasan pacu.
Panjang Landasan Pacu
Berpengaruh terhadap luas tanah yang dibutuhkan suatu bandar udara. Anggapan bahwa makin besar pesawat terbang, makin panjang landasan tidak selalu benar. Bagi pesawat besar, yang sangat menentukan kebutuhan panjang landasan adalah jarak yang akan ditempuh sehingga menentukan berat lepas landas (Take Off Weight). Karakteristik dari beberapa pesawat terbang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel Karakteristik Beberapa Pesawat Terbang

Operating Weight Empty
Adalah berat dasar pesawat terbang, termasuk di dalamnya crew dan peralatan pesawat terbang, tetapi tidak termasuk bahan bakar dan penumpang atau barang yang membayar.
Pay Load
Adalah produksi muatan (barang atau penumpang) yang membayar, diperhitungkan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Pertanyaan yang sering muncul, berapa jauh pesawat bisa terbang, jarak yang bisa ditempuh pesawat disebut jarak tempuh (range). Banyak faktor yang mempengaruhi jarak tempuh pesawat, yang paling penting adalah pay load. Pada dasarnya pay load bertambah, jarak tempuhnya berkurang atau sebaliknya pay load berkurang, jarak tempuh bertambah.
Zero Fuel Weight
Adalah batasan berat, spesifik pada tiap jenis pesawat, di atas batasan berat itu tambahan berat harus berupa bahan bakar, sehingga ketika pesawat sedang terbang, tidak terjadi momen lentur yang berlebihan pada sambungan.
terbang, tidak terjadi momen lentur yang berlebihan pada sambungan.
Maximum Structural Landing Weight
Adalah kemampuan struktural dari pesawat terbang pada waktu melakukan pendaratan.
Maximum Structural Take Off Weight
Adalah berat maximum pesawat terbang termasuk didalamnya crew, berat pesawat kosong, bahan bakar, pay load yang diizinkan pabrik, sehingga momen tekuk yang terjadi pada badan pesawat terbang, rata- rata masih dalam batas kemampuan yang dimiliki oleh material pembentuk pesawat terbang.
Berat Statik Main Gear dan Nose Gear
Pembagian beban statik antara roda pendaratan utama (main gear) dan nose gear, tergantung pada jenis/tipe pesawat dan tempat pusat gravitasi pesawat terbang. Batas-batas dan pembagian beban disebutkan dalam buku petunjuk tiap-tiap jenis pesawat terbang, yang mempunyai perhitungan lain dan ditentukan oleh pabrik.

Dimensi Pesawat
Dalam perencanaan suatu landasan pacu Bandar udara, perlu untuk mengetahui dimensi pesawat terbang dengan ukuran terbesar, agar nantinya pesawat tersebut dapat dilayani. Adapun dimensi dari pesawat terbang yang perlu untuk diketahui meliputi:
Wing Span
Merupakan jarak atau bentang sayap yang digunakan untuk menentukan lebar taxiway, jarak antar taxiway, besar apron, besar hanggar.
Length
Merupakan panjang badan pesawat yang digunakan untuk menentukan pelebaran taxiway (tikungan), lebar exit R/W, T/W, besar apron, besar hanggar.
Height
Merupakan tinggi pesawat yang digunakan untuk menentukan tinggi pintu hanggar, serta instalasi dalam hanggar.
Wheel/Gear Tread
Merupakan jarak antar roda utama terhitung dari as ke as yang digunakan untuk menentukan radius putar pesawat.
Wheel Base
Merupakan jarak antar roda utama (main gear) dengan roda depan pesawat (nose gear) yang digunakan untuk menentukan radius exit T/W.
Outer main gear wheel span (OMGWS)
Merupakan jarak antar roda utama terluar, dimana nilai ini menentukan Reference Code Letter.
Tail Width
Merupakan lebar sayap belakang yang digunakan untuk menentukan luas apron.

Untuk lebih jelas mengenai dimensi pesawat terbang, dapat melihat gambar berikut:



Konfigurasi Roda Pesawat Terbang
Selain berat pesawat, konfigurasi roda pendaratan utama sangat berpengaruh terhadap perancangan tebal lapis keras. Pada umumnya konfigurasi roda pendaratan utama dirancang untuk menyerap gaya-gaya yang ditimbulkan selama melakukan pendaratan (semakin besar gaya yang ditimbulkan semakin kuat roda yang digunakan), dan untuk menahan beban yang lebih kecil dari beban pesawat lepas landas maksimum. Dan selama pendaratan berat pesawat akan berkurang akibat terpakainya bahan bakar yang cukup besar. Pada umumnya konfigurasi roda pendaratan utama untuk beberapa jenis pesawat seperti yang terlihat pada gambar berikut:



Posting Komentar

0 Komentar