telah  mengeras.  Pasta  semen tidak  bersifat  elastis sempurna,  tetapi  merupakan viscoelastic-solid. 
Gaya  gesek  dalam,  susut  dan tegangan yang terjadi biasanya tergantung dari energi pemadatan dan tindakan preventif terhadap perhatiannya pada tegangan dalam beton. Hal ini tergantung dari   jumlah   dan   distribusi   air,   kekentalan   aliran   gel   (pasta   semen)   dan 
penanganan pada saat sebelum terjadi tegangan serta kristalin yang terjadi untuk pembentukan porinya.Beberapa sifat dan karakteristik beton yang perlu diperhatikan antara lain 
adalah modulus elastisitas beton, kekuatan tekan, permeabilitas dan sifat panas
a) Sifat dan Karakteristik Bahan Penyusun
Selain   kekuatan   pasta   semen,   hal   lain   yang   perlu   menjadi perhatian   adalah   agregat.   Seperti   yang   telah   dijelaskan,   proporsi campuran   agregat   dalam   beton   adalah   sekitar   70-80%,
sehingga pengaruh  agregat  akan  menjadi  besar,  baik  dari  sisi ekonomi  maupun dari  sisi  tekniknya.  Semakin  baik  mutu  agregat  yang digunakan,  secara linear  dan  tidak  langsung  akan  menyebabkan  mutu  beton  menjadi  baik, begitu  juga  sebaliknya.  Jika  melihat  fungsi  agregat dalam  campuran 
beton  hanya  sebagai  pengisi  maka  diperlukan  suatu  sifat  yang  saling mengikat  dan  saling  mengisi
(interlocking) yang  baik,  hal  ini   dapat tercapai jika bentuk permukaan dan bentuk agregatnyamemenuhi syarat yang diberikan baik itu syarat ASTM, ACI maupun SII
. 
Agregat  yang  digunakan  dalam  beton  yang  berfungsi  sebagaibahan  pengisi,  namun    karena  prosentase  agregat  yang  besar  dalam volume   campuran,   maka   agregat   memberikan   kontribusi
terhadap kekuatan   beton.   Faktor-faktor   yang   mempengaruhi   kek
uatan   beton terhadap agregat : (1). Perbandingan agregat dan semen campuran, (2).Kekuatan  agregat,  (3).  Bentuk  dan  ukuran,  (4).  Tekstur  permukaan,  (5).Gradasi,  (6).  Reaksi  kimia,  dan (7).Ketahanan  terhadap  panas.  Detail mengenai   sifat   agregat   ini   dapat   dilihat   di   buku   Seri   Bahan-Bahan Penyusun Beton.Bahan  tambah  biasanya  hanya  digunakan  untuk  memperbaikisifat-sifat  beton,  baik  saat  beton  dalam  keadaan  segar  ataupun  saat 
beton  mengeras  nantinya.  Banyaknya  dan  komposisi  kimia  dari  bahan tambah  akan  menyebabkan karakteristik  yang  berbeda terhadap  kinerja beton yang diharapkan.
b) Metode Pencampuran
1.penentuan proporsi bahan
Proporsi campuran dari bahan-bahan penyusun beton ini ditentukan melalui perancangan beton (
b) Metode Pencampuran
1.penentuan proporsi bahan
Proporsi campuran dari bahan-bahan penyusun beton ini ditentukan melalui perancangan beton (
mix    design).    Hal    ini dimaksudkan  agar  proporsi  dari  campuran  dapat  memenuhi  syarat kekuatan    serta    dapat    memenuhi    aspek    ekonomis.    Metode perancangan  ini  pada  dasarnya  menentukan  komposisi 
dari  bahan-bahan   penyusun   beton   untuk   kinerja   tertentu   yang   diharapkan.Penentuan  proporsi campuran  dapat  digunakan  denganbeberapa 
metode  yang  dikenal,  antara  lain  :  (1).  Metode American  Concrete Institute, (2).Portland Cement
Association (3).Road Note NO. 4, (4).British   Standard,   Department   of   Engineering, (5).   Departemen 
Pekerjaan Umum (SK.SNI.T-15-1990-03) dan (6). Caracoba-coba. 
 


 
 
 
0 Komentar