Beton merupakan campuran semen portland atau sembarang semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau menggunakan bahan tambah
Kelebihan beton :
- Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
- Mampu memikul beban yang berat.
- Tahan terhadap temperatur yang tinggi.
- Biaya pemeliharaan yang kecil.
Kekurangan beton :
- Bentuk yang telah dibuat sulit diubah.
- Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
- Berat.
- Daya pantul suara yang besar.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kekuatan tekan beton :
- Proporsi bahan – bahan penyusunnya
- Metode perancangan.
- Perawatan.
- Keadaan pada saat pengecoran dilaksanakan, yang terutama dipengaruhi oleh lingkungan setempat
Jenis - Jenis Beton :
BETON RINGAN.
Agregat yang digunakan pada pembuatan beton ringan pada umumnya merupakan hasil dari pembakaran shale, lempung, slates, residu slag, residu batu bara, dan hasil pembakaran vulkanik. Berat jenis agregat ringan 1900 Kg/m³ atau berdasarkan kepentingan penggunaan strukturnya berkisaran antara 1440 – 1850 Kg/m³.
Beton Ringan Struktural
Beton yang mengandung agregat ringan yang memenuhi ketentuan dan prasyarat ASTM – C.330 dan mempunyai unit masa kering udara seperti yang ditentukan oleh ASTM – C.567 tidak lebih dari 1900 kg/cm³.
- Beton Ringan Total atau Beton Ringan Berpasir
- Beton yang seluruh agregat terdiri dari agregat halus dengan berat normal
BETON NORMAL.
Beton yang menggunakan agregat normal
BETON BERTULANG.
Beton yang menggunakan tulangan dengan jumlah dan luas tulangan tidak lebih dari nilai minimum yang diisyaratkan, dengan atau tampa pratekan dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.
BETON PRESTES (PRATEKAN).
Beton bertulang dimana telah diberikan tegangan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat pemberian beban yang bekerja.
BETON BERAT.
Beton berat adalah adalah beton yang dihasilkan dari agregat yang mempunyai berat isi lebih dari beton normal atau lebih dari 2400kg/cm³. Beton yang mempunyai berat yang tinggi ini biasanya digunakan untuk kepentingan tertentu seperti menahan radiasi, menahan benturan dan lainnya. Beton ini jika masalah ruang tidak menjadi hambatan.
BETON MASSA.
Beton massa digunakan untuk pekerjaan beton yang besar dan masif misalnya untuk bendungan, kanal, pondasi jembatan, dll. Batuan yang digunakan dapat lebih besar deri yang di syaratkan sampai 150 mm, dengan slump sendah yang akan mengurangi jumlah semen.
FERRO – CEMENT.
Adalah bahan gabungan yang diperoleh dari campuran beton dengan tulangan ayam/kawat yang dianyam. Beton ini akan mempunyai kekuatan tarik yang tinggi dan daktail, serta lebih waterproofing. Ketebalannya antara 10 – 60 mm dengan volume tulangan 6% - 8% satu lapis atau dua lapis, dan volume agregat halus sekitar 60-75% volume mortarnya.
Kelebihan Ferro – Cement :
Struktur tipis dan ringan dimana reduksi berat sendiri sampai dengan 30 % lebar sekitar 15%.
Memungkinkan untuk dipabrikasi.
Kemudahan pengerjaan.
Penghematan bahan cetakan.
BETON SERAT.
Merupakan campuran beton yang ditambah serat, umumnya merupakan batang-batang dengan ukuran - 500µm, dengan panjang sekitar 25 mm. Bahan serat dapat berupa serat asbestos, serat plastik (poly-propylene), atau potongan kawat baja. Kelemahannya sulit untuk dikerjakan, namun lebih banyak kelebihannya antara lain kemungkinan terjadi segresi sangat kecil, dektail, dan tahan benturan
BETON SIKLOP.
Beton jenis ini menggunakan agregat yang besar – besar sampai dengan 20 cm, batasnya tidak lebih dari 20%. Digunakan untuk pekerjaan beton massa.
BETON HAMPA (VACUUM CONCRETE).
Beton Vacuum adalah beton yang air sisa dari proses hidrasinya ( Sekitar 50% ), disedot keluar setelah beton mengeras. Penyedotan ini dinamakan vacuum method
PENGUJIAN BETON
Pengujian material penyusun beton meliputi pengujian terhadap
Pengujian Bahan Penyusun Beton
Pengujian Beton Segar
Pengujian Beton Keras
0 Komentar