Bronjong Apa Itu ?

Bronjong Apa Itu ? 

Jika kamu sudah pernah mengerjakan pekerjaan bronjong, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan apa itu bronjong atau sering disebut gabion. 
Bronjong adalah suatu konstruksi dasar dari bangunan maupun tanggul. Bronjong sering digunakan untuk mengatasi problem longsor akibat pergeseran tanah dan erosi akibat gerusan air. Bronjong umumnya dapat ditemukan pada tepi sungai maupun tebing yang kondisi tanahnya rawan terhadap longsor. 
Bronjong ini terbuat dari anyaman kawat baja yang dilapisi dengan seng atau galvanis. kekuatan kawat baja ini sangat kuat sehingga membutuhkan mesin untuk menganyamnya. Ikatan yang dibuat juga menggunakan teknik khusus sehingga ikatan harus benar - benar kuat dan sulit untuk terlepas jadi bronjong bisa kuat dalam menahan erosi maupun longsor. 
Bentuk bronjong biasanya kotak seperti balok dan bagian dalamnya diisikan batu berukuran besar berfungsi untuk menahan pergerakan tanah dibelakannya. Berikut adalah gambar bronjong biar kamu lebih jelas ya...
Bronjong
Sumber : Google.com

Bronjong
Sumber : Google.com

Selain kawat baja galvanis tadi yang digunakan untuk menganyam bronjong, ada bahan lain lagi yang bisa digunakan sebagai alternatif yaitu kawat berlapis PVC. Biasanya kawat berlapis PVC ini digunakan untuk menambah estetika karena luarnya terlihat lebih menarik. 
Saya baca dibeberapa artikel juga katanya kawat yang dilapisi PVC ini lebih lebih unggul daripada kawat baja galvanis. misalnya kawat PVC memiliki dua lapisan yang lebih kuat dari galvanis dan juga tahan terhadap karat dan kadar asam yang tinggi. Berikut adalah hal - hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan Bronjong. 

Hal - Hal yang Perlu diperhatikan : 
1. Karakteristik kawat bronjong pabrikasi
Umumnya terbuat dari bahan baja karbon rendah berlapis galvanis tebal. Spesifikasinya sebagai berikut. 
  • Kawat Anyaman Minimum 0,26 kg/m2
  • Kawat Tulangan Tepi 0,275 kg/m2
  • Kawat Pengikat 0,24 kg/m2
2. Heavy Galvanized dan Lapis PVC
  • Diameter Tulangan Tepi : 4,4 mm
  • Diameter Anyaman : 3,7 mm
  • Diameter Pengikat : 3,0 mm
  • Kuat Tarik Kawat : 41 - 51 kg/mm2
  • Perpanjangan Diameter : 12% (maksimum)
3. Anyaman
  • Harus Merata berbentuk segi enam
  • Bukaan lubang kira - kira 80 mm x 110 mm (Toleransi 10%)
  • Kuat tarik anyaman sebesar 42 - 50 kN/m.
  • Keliling tepi dari anyaman kawat harus diikat kerangka bronjong.
  • Teranyam dengan tiga lilitan.
4. Setiap bronjong kawat pabrikasi harus diberi sekat jarak 1 meter. Sekat harus disatukan dengan cara dililitkan ke kawat pengikat pada bagian dasar bronjong. 

Sekarang apa saja kelebihan atau keunggulan penggunaan kawat bronjong dibandingkan metode kerja yang lain : 
Bronjong
Sumber : Google.com

1. Keunggulan Penggunaan Bronjong.
  • Fleksibel. Walaupun diisi dengan batuan dan diikat dengan kawat, tapi bronjong tetap bersifat fleksibel atau tidak kaku sehingga lebih efektif sewaktu menahan gaya akibat pergerakan tanah dibelakangnya. 
  • Strukturnya yang berpori memungkinkan air didalam tanah bisa keluar dengan sendirinya dan mengurangi tekanan yang terjadi pada bronjong. 
  • Dari segi Harga, ternyata penggunaan bronjong lebih murah jika dibandingkan dengan penggunaan Penahan Tanah dari beton. 



Posting Komentar

0 Komentar