Rumus dasar waterpass
Waterpassing adalah suatu cara pengukuran tinggi dimana selisih tinggi antara titik-titik yang berdekatan ditentukan dengan garis visir ( garis bidik horizontal yang ditunjukkan kerambu / bak yang vertikal ). Prinsip dari alat waterpass adalah :
q Membuat satu bidang horizontal
q Waterpassing untuk pengukuran beda tinggi hanya dapat mengukur sudut horizontal
q Waterpass tidak mempunyai sumbu kedua
q Gambar. Pengukuran Beda Tinggi
Mengatur dan menyetel alat waterpass
Sebelum alat waterpass dipakai dilapangan guna pengukuran, harus memenuhi syarat-syarat pengaturan, sedangkan pada setiap akan digunakan sumbu tegak / sumbu kesatu harus benar-benar vertikal. Syarat-syarat pengaturan waterpass:
q Garis arah nivo tegak lurus sumbu tegak
q Garis bidik teropong sejajar garis arah nivo
q Benang silang mendatar diafragma tegak lurus sumbu kesatu
Cara menyetel alat waterpass
Alat dalam keadaan baik, semua persyaratan untuk alat waterpass telah dipenuhi.
q Pasang statif pada tempat yang baik
q Letakkan alat waterpass diatas kepala statif dan dikuatkan dengan skrup pengunci kepala statif
q Buatlah sumbu kesatu alat waterpass tegak lurus atau vertikal dengan memutar ketiga skrup penyetel alat dengan pertolongan nivo kotak
q Buatlah garis arah nivo tegak lurus sumbu kesatu ( sumbu tegak ) dan sumbu kesatu benar-benar tegak lurus.
Nivo dilihat kalau tidak seimbang, diseimbangkan dengan memutar skrup A dan B. Putar teropong 900 dari kedudukan 1 dan 2 sehingga tegak lurus skrup AB, nivo diseimbangkan dengan skrup C saja.
Sumber-sumber kesalahan pada pengukuran waterpass memanjang
Ada 3 sumber kesalahan antara lain :
q Pada alat
q Dari luar
q Dari si pengamat
Profil memanjang dan melintang dapat digambarkan bila perbedaan tinggi titik-titik tinjau utama diketahui atau dapat dihitung. Profil memanjang diperlukan untuk membuat trase jalan raya, rel, saluran air dan lain-lain, yang merupakan potongan tegak lapangan yang diperoleh dari jarak dan beda tinggi titik-titik diatas dataran. Profil melintang dapat digunakan pada penggambaran potongan jalan dan lainnya, yang dibuat tegak lurus sumbu proyek dan dibuat pada tempat-tempat penting.
Dengan waterpass, satu titik acuan sudah diketahui tingginya maka titik lainnya dapat dihitung. Jarak-jarak A, B, C, D, dan E dapat diukur sebagai titik penggambaran profil memanjang ialah titik tengah jalan atau as jalan (central line). Profil melintang juga digambar dengan cara yang sama. Untuk penggambarannya, tentukan titik a, b, c, d, e, f, g, h, i, j dan seterusnya, kemudian dihitung beda tinggi antar titik berdasakan titik acuan semula. Semakin rapat jarak antar potongan melintang akan menggambarkan situasi jalan yang lebih jelas. Pada prakteknya jarak antar profil melintang akan ditentukan tiap 100 m, 60 m, 30 m. Jarak antar titik profil melintang dapat diukur dengan meteran.
sumber lab autocad universitas muhammadiyah malang
0 Komentar