Ketika membangun atau merenovasi rumah kadang kita dihadapkan dengan proses pemilihan bahan material yang menyesuaikan dengan keuangan. Namun lagi-lagi pemilihan material sangat lah penting sebab sangat berkaitan berguna terhadap ketahanan rumah Anda. Apalagi membangun sebuah rumah merupakan impian semua orang. Tentunya Anda tidak mau kan? Rumah impian Anda mudah rusak karena pemilihan bahan material yang kurang tepat.
Teknologi saat ini yang telah maju dari bahan hingga proses pembuatan material, tentunya lebih kuat dan praktis. Namun berbagai kelebihan teknologi harus sebanding dengan harga bahan material yang mahal dan pemilihan tukang untuk mengerjakan terbilang jarang terbiasa untuk berhadapan dengan bahan material ini. Seperti bahan material batu untuk membuat dinding rumah.
Pemillihan bahan material batu untuk dinding rumah sangat lah penting. Sebab material batu untuk dinding ada yang daya tahan hanya kuat beberapa tahun. Tentunya Anda tidak mau rumah impian ringkih karena pemilihan batu yang kurang tepat. Sebelum membeli batu tentunya Anda harus mengenal lebih jauh perbedaan batu untuk dinding dan tentunya sesuai dengan keuangan Anda.
Umumnya masyaratkan Indonesia menggunakan batu bata merah untuk dinding rumahnya. Namun seiring berkembangan jaman dan teknologi memunculkan batu bata ringan atau hebel untuk dinding rumah. Namun sebelum Anda memilih untuk membeli batu untuk dinding ada baiknya Anda mengenal lebih plus minus bata Merah dengan bata ringan (hebel) seperti berikut.
Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan dari pada beton pada umumnya. Tahun- tahun belakangan ini bahan bangunan makin bervariasi. Untuk dinding, dahulu orang- orang lebih menggunakan batako atau batu bata untuk rumah mereka. Yuk mengenal hebel lebih jauh.
Perkembangan tekhnologi pun semakin canggih dan akhirnya kita mengenal Beton Ringan. Di Swedia semenjak tahun 1932 orang- orang sudah mempergunakan media ini sebagai alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan dan dikembangkan oleh orang jerman bernama Hebel yang sekarang dipakai oleh merek oleh pabrikan besar yang dikenal orang dengan nama Beton Hebel atau Bata Hebel.
Beton ringan dapat dibuat dengan berbagai cara, antara lain dengan:
1. Dengan Cara Kimiawi ( Autoclave Aerated Concrete/ AAC)
Cara ini disebut juga dengan Beton Aerated Cellular Concrete atau biasa disebut Beton AAC. Cara ini pada umumnya digunakan oleh pabrikan dengan investasi yang besar. Bahan baku yang digunakan adalah Pasir kwarsa (Si), Ca0 (Kapur), Aluminium (Al) sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi), Semen.
Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran dan dimasukkan Autoclave Camber.
2. Dengan Cara Mekanis ( foamed concrete atau cellular concrete)
Cara mekanis berbeda bahan baku dan proses. Bahan baku yang digunakan adalah pasir, semen dan busa (foam). Bahan tersebut dicampur dengan busa pengisi udara dan langsung dituangkan dalam cetakan sesuai dengan ukuran yang dinginkan.
Keuntungan lain dari Beton Ringan atau Batu Bata Ringan antara lain:
- Tahan panas (thermal insulation yang baik)
- Memiliki peredaman suara yang baik
- Tahan api (fire resistant)
- Lebih ringan dari batu bata biasa
- Transportasi mudah karena ringan
- Dapat mengurangi kebutuhan bekisting (formwok) dan perancah (scaffolding).
sumber: idea online
0 Komentar